JAKARTA - Produksi beras Kabupaten Lebak sejak Januari-Oktober surplus 166.095 ton. Kelebihan tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan 13 bulan ke depan. Informasi ini disampaikan Pelaksana Data Statistik Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Supardi, Rabu (16/11).

Dia menyatakan produksi beras Januari-Oktober sebanyak 289.843 ton dari kebutuhan konsumsi penduduk sekitar 1,3 juta jiwa.Kebutuhan konsumsi beras untuk warga Lebak per tahun rata-rata 148.497 ton dan per bulan 12.375 ton. Dengan demikian, kata Supardi, penyerapan kebutuhan beras sampai Oktober sebanyak 123.748 ton sehingga surplus 166.095 ton.

Menurut dia, selama ini produksi beras hasil petani Kabupaten Lebak juga memberikan kontribusi terhadap kedaulatan pangan nasional karena mampu memasok ke Pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang, dan Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur. Selain itu juga menyumbangkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk penanggulangan kebencanaan.

Kebanyakan produksi beras jenis medium hasil panen padi sawah dengan tiga kali musim tanam memanfaatkan jaringan irigasi dan pompa air. "Kami minta petani dapat melaksanakan indeks penanaman empat kali musim tanam guna meningkatkan produksi pangan," kata Supardi.

Sedangkan Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Ruhyana, menuturkan, sejak tiga pekan terakhir mulai memasuki musim panen seluas 250 hektare. Ini mampu menyumbangkan ketersediaan pangan dan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.

Sebagian besar hasil panen padi kelompok dengan anggota sebanyak 350 itu, ditampung kelompok tersebut karena dinilai cukup menguntungkan secara ekonomi bagi petani dibanding dijual ke tengkulak. Kelompok tani itu, nantinya mengelola usaha hasil panen padi dijadikan beras.

Jika petani bisa menghasilkan rata-rata produksi beras lima ton/hektare dengan harga 8.000/kg maka menghasilkan 40 juta. Andai dipotong 30 persen atau 12 juta oleh kelompok yang membiayai produksi maka petani bisa meraup keuntungan 28 juta/hektare.

IKM

Selain itu, pemerintah Lebak juga menyalurkan bantuan peralatan mesin bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) gula aren sehingga dapat meningkatkan produksi. "Kami menyalurkan bantuan peralatan mesin untuk tujuh IKM gula aren," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lebak, Orok Sukmana.

Pemerintah Lebak komitmen untuk membantu pelaku IKM gula aren karena menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat dan menyerap tenaga kerja. Bantuan peralatan mesin tahun 2022 diprioritaskan untuk IKM gula aren Kecamatan Cibeber.

Peralatan mesin tersebut khusus untuk produksi gula semut atau gula halus dengan 10 item. Alat-alatnya adalah mesin penyaring, pengaduk, pengujian kadar air, oven, ayakan getar, timbangan, menguji dan kekentalan gula. "Dengan bantuan teknologi mesin itu, produksi gula semut meningkat dan bisa lebih efesien dalam biaya produksi," ujar Orok.

Pelaku IKM gula aren sudah menembus pasar domestik dan mancanegara, sehingga menyumbangkan ekonomi daerah. "Kami yakin bantuan peralatan mesin dapat meningkatkan produksi gula aren," kata Orok. Dia menuturkan, saat ini jenis usaha pelaku IKM gula aren Lebak mencapai 6.000. Perputaran uang di atas 100 miliar/tahun.

Baca Juga: