Produk-produk program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) menyasar pasar kelas menengah.

JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, menyatakan, produk-produk program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) menyasar pasar kelas menengah. Program PENA sendiri merupakan program pemberdayaan ekonomi untuk para penerima bantuan sosial (bansos) agar bisa lebih mandiri.

"Pasar yang kita tuju adalah menengah atas," ujar Risma, dalam acara Designer Summit 2024, di Jakarta, Jumat (26/4).

Dia menerangkan, target tersebut dapat meningkatkan keuntungan produk serta menjaga keberlangsungan usahanya. Menurutnya, salah satu masalah sektor UMKM saat ini adalah margin keuntungannya sangat kecil.

"Sehingga saat dia sakit, saat dia nggak bisa jualan itu kemudian dia menjadi tekor akhirnya modal menjadi habis. Nah dengan margin keuntungan yang lebih besar maka kemudian dia mereka bisa lebih bisa survive," jelasnya.

Risma mengungkapkan, untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya menggandeng berbagai pihak untuk meningkatkan daya tarik produk. Salah satunya yaitu berkolaborasi dengan 175 pelajar dari 12 institusi pendidikan di Indonesia untuk menambah daya tarik kemasan dan desain produk peserta program PENA.

Dia mengatakan, dalam proses pembuatan kemasan dan desain produk, ada kolaborasi antara desainer dan peserta PENA untuk merancang kemasan yang menarik. Selain bisa meningkatkan kualitas produk, proses tersebut berguna bagi peningkatan kompetensi desainer.

"Prosesnya itu mereka komunikasi antara desainer dan usernya. Jadi tidak mudah. Desainer jadi bisa belajar bagaimana berkomunikasi juga," katanya.

Risma menerangkan, para desainer mendapat pelatihan yang diberikan oleh para pakar baik di bidang seni maupun pemasaran. Menurutnya, hal tersebut penting agar para desainer yang terlibat bisa bertahan di industri kreatif.

"Saya sangat percaya bahwa kekuatan dari branding, packaging, dan kemudian juga marketing itu akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas terutama UMKM," ucapnya. ruf/S-2

Baca Juga: