Seperti yang diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah mengumumkan pelonggaran pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan seiring dengan itu, Ibu Kota memasuki masa transisi mulai 5 Juni lalu.

Berdasarkan jadwal pembukaan transisi fase I yang dipaparkan, layanan transportasi dengan sepeda motor termasuk GoRide dapat membuka 100 persen layanan mulai Senin (8/6).

Untuk mengetahui apa saja yang telah dipersiapkan oleh para operator, berikut perbincangan Koran Jakarta dengan Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita, beberapa waktu lalu.

Apa tanggapan atau komentar Anda terkait diperbolehkannya layanan transportasi sepeda motor untuk bawa penumpang?

Gojek sangat menyambut baik hal ini karena para mitra driver nantinya dapat kembali melayani transportasi bagi penumpang setelah pada penerapan PSBB sebelumnya hanya melayani pengiriman barang (GoSend), pesan antar makanan (GoFood), berbelanja kebutuhan sehari-hari (GoMart), dan lain sebagainya.

Persiapan apa yang telah dilakukan?

Iya, kami juga juga telah membuat sejumlah persiapan di antara menetapkan prosedur yang mengedepankan aspek kebersihan dan kesehatan, termasuk bagi layanan transportasi. Hal tersebut tidak hanya pada layanan GoRide, namun juga untuk GoCar.

Prosedur apa saja yang diberlakukan?

Kami mewajibkan mitra driver untuk menggunakan masker, sarung tangan, dan hand sanitizer sebagai syarat untuk menjalankan order, sesuai dengan peraturan pemerintah. Dari berbagai protokol dan edukasi kesehatan yang kami lakukan melalui berbagai jalur, mitra driver kami memiliki tingkat kesadaran yang tinggi atas standar dan protokol kesehatan untuk memastikan keamanan diri mereka dan layanan yang mereka jalani.

Kalau untuk penumpang bagaimana?

Oh ya, untuk penumpang kami mewajibkan penumpang GoRide dan GoCar menggunakan masker. Dan pada layanan GoRide dan GoCar, kami mewajibkan penumpang menggunakan masker selama berkendara, serta mengimbau untuk membawa helm SNI pribadi bagi penumpang GoRide.

Oh ya, infonya untuk layanan GoRide ada pembatas antara pengemudi dengan penumpang?

Betul, kami menggunakan sekat pelindung plastik. Saat ini, ribuan armada kami juga telah dilengkapi sekat pelindung pembatas antara mitra driver dan penumpang. Jumlah ini akan terus bertambah ke depannya sebagai bagian dari standar keamanan dan kesehatan kami.

Jadi, nanti tidak ada kontak fisik ya?

Betul sekali. Kami menjalankan layanan tanpa kontak fisik secara langsung (contactless delivery). Layanan pesan antar makanan GoFood, layanan telemedik dan pengantaran obat GoMed, serta layanan pengantaran barang GoSend, GoMart, GoShop, dan GoBox tetap beroperasi melayani masyarakat selama periode masa transisi PSBB. Masyarakat dapat menggunakan layanan ini tanpa kontak fisik secara langsung (contactless delivery).

Lalu, bagaimama dengan kesehatan para pengemudi?

Untuk ini juga menjadi perhatian kami, di mana Gojek mendirikan 130 Posko Aman Bersama Gojek di 16 kota. Posko ini menyediakan tiga layanan rutin bagi seluruh mitra driver: pengecekan suhu tubuh, pembagian healthy kit (masker dan hand sanitizer) dan penyemprotan disinfektan baik ke motor ataupun mobil yang dipergunakan oleh mitra.

Yang lainnya, ada layanan baru dalam masa transisi ini?

Kami menambah fitur informasi kesehatan mitra di aplikasi Gojek. Seperti yang kita ketahui bahwa Gojek merupakan layanan on-demand pertama di Indonesia yang meluncurkan fitur ini.

Seperti apa layanan ini?

Nantinya, pelanggan dapat mengetahui suhu tubuh mitra driver dan status disinfeksi kendaraan mitra driver melalui aplikasi Gojek. Fitur ini tidak hanya membantu para pengguna layanan Gojek untuk merasa aman dan memastikan layanan mereka memenuhi standar kesehatan dan higienis, tetapi juga membantu para mitra driver Gojek untuk bisa bekerja dengan tenang. muhammad zaki alatas/P-4

Baca Juga: