Menlu Retno Marsudi pada Kamis (30/3) telah bertemu dengan Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol. Saat pertemuan itu Presiden Yoon mengatakan bahwa dia merasa gembira karena kerja sama di bidang investasi dan infrastruktur antara kedua negara semakin berkembang

SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, pada Kamis (30/3) di Kantor Kepresidenan di Seoul.

Menteri Retno mengunjungi Korsel untuk berpartisipasi dalam Pertemuan Regional Indo-Pasifik Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) untuk Demokrasi ke-2 dan Komisi Bersama Menteri Luar Negeri Korsel dan Indonesia ke-4 yang digelar di Seoul.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Yoon mengatakan bahwa dia merasa gembira karena kerja sama di bidang investasi dan infrastruktur antara kedua negara semakin berkembang setelah kunjungan Presiden Indonesia, Joko Widodo, ke Korsel dan kunjungan Presiden Yoon ke Indonesia pada tahun lalu.

Ditambahkan pula, pemerintah Korsel akan memberikan dukungan penuh untuk kerja sama di bidang industri canggih antara Korsel dan Indonesia melalui peningkatan investasi perusahaan Korsel di bidang mobil listrik, baterai, petrokimia, batu baja, dan lainnya.

"Presiden Yoon juga menyatakan harapan agar kehadiran perusahaan Korsel dalam proyek Ibu Kota Indonesia yang baru menjadi contoh kesuksesan baru dalam kerja sama kedua negara," lapor kantor berita KBS, Jumat (31/3).

Menteri Retno juga menyampaikan surat dari Presiden Joko Widodo yang memuat harapan untuk memperkuat kerja sama bilateral yang berorientasi masa depan antara kedua negara menyambut 50 tahun jalinan hubungan diplomatik kedua negara.

Presiden Joko Widodo mengatakan dalam surat tersebut bahwa dia berharap agar kerja sama dengan Korsel semakin meningkat dalam proyek kota pintar melalui proyek ibu kota baru serta pembentukan ekosistem mobil listrik di Indonesia.

Presiden Yoon juga menyampaikan ucapan selamat atas kepemimpinan Indonesia sebagai negara Presiden Asean, dan menyatakan bahwa Korsel akan bekerja sama erat dengan Indonesia, yang merupakan mitra utama dalam strategi Indo-Pasifik dan Inisiatif Solidaritas Korea-Asean (KASI), untuk kebebasan, perdamaian dan kemakmuran regional. KBS/I-1

Baca Juga: