BEIJING - Presiden Xi Jinping mengatakan Tiongkok telah lulus ujian luar biasa dan bersejarah dalam penanganan wabah virus korona, Covid-19.

"Kami telah melewati ujian yang luar biasa dan bersejarah," kata Presiden Xi saat upacara Kemenangan Tiongkok dalam Menangani Korona, di Beijing, Selasa (8/9).

Upacara ini merupakan wujud apresiasi pemerintah Tiongkok kepada semua pihak yang berperan dalam penanggulangan wabah korona di negeri tembok raksasa itu.

Dalam upacara itu, pemerintah memberikan penghargaan medali emas kepada empat "pahlawan" dari bidang medis. Upacara dilaksanakan di Aula Besar Rakyat, dimulai dengan keheningan satu menit untuk menghormati mereka yang kehilangan nyawa selama wabah virus korona. Semuanya mengenakan masker dan pin bunga merah yang sangat besar.

Sebelum upacara, stasiun televisi milik pemerintah Tiongkok, CCTV, menunjukkan montase video Wuhan di puncak wabah dengan musik yang meriah, termasuk gambar staf medis dengan pakaian hazmat dan rumah sakit yang ramai.

Xi mengeklaim Tiongkok adalah negara pertama yang menang melawan Covid-19 maupun dalam pemulihan ekonomi.

Virus korona pertama kali ditemukan di Tiongkok pada akhir tahun lalu dan Kota Wuhan menjadi episentrum dari penyebaran virus tersebut. Beberapa negara, seperti Australia dan AS kerap menyalahkan Tiongkok yang dianggap gagal mencegah terjadinya pandemi.

Alih-alih menjawab berbagai tudingan dan kritik yang dilontarkan, pemerintah Tiongkok malah beraksi dan berupaya membuat narasi sebagai sahabat para negara di dunia untuk membumihanguskan korona.

Bahkan, Tiongkok berjanji memberikan bantuan vaksin yang saat ini tengah mereka kembangkan ke beberapa negara. Vaksin itu pun disebut-sebut harus berharga di bawah 1.000 yuan atau sekitar 2,1 juta rupiah.

"Kami dengan cepat mencapai kesuksesan awal dalam perang rakyat melawan virus korona. Kami memimpin dunia dalam pemulihan ekonomi dan dalam perang melawan Covid-19," ujar Xi.

Kecakapan para pengambil kebijakan serta kepedulian warga dinilai sebagai faktor penting dalam keberhasilan Tiongkok menekan angka infeksi Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.

Dalam propagandanya, Xi mengatakan keberhasilan Beijing dalam menangani Covid-19 itu menjadi bukti ketangkasan dan kepemimpinan Partai Komunis.

Dapat Penghargaan

Sementara itu, empat orang yang dianggap sangat berjasa dalam penanganan Covid-19 di Tiongkok itu adalah Zhong Nanshan selaku ahli medis, ahli biokimia Chen Wei, pakar pengobatan tradisional Tiongkok Zhang Boli, serta Kepala Rumah Sakit Penyakit Menular Wuhan Zhang Dingyu.

Selain keempat tokoh tadi, sekitar 2.000 orang yang terdiri dari staf medis, polisi, pengantar paket, pekerja sanitasi, dan relawan juga mendapatkan penghargaan dari pemerintah Tiongkok.

Namun, acara tersebut sama sekali tak mengomentari Li Wenliang, dokter yang pertama kali mengungkapkan wabah itu ke hadapan publik. Aksinya sempat berbuah ancaman dari polisi karena dia dianggap meresahkan publik. Pada akhirnya, dia meninggal karena wabah itu pada 7 Februari.

Tiongkok merayakan kemenangan lawan korona di saat sejumlah negara masih berjibaku dengan penularan virus itu. Virus korona telah menginfeksi 27.504.693 orang di seluruh dunia. Sementara Amerika Serikat menjadi negara paling terpapar parah dengan enam juta lebih kasus Covid-19 dan 193.534 kematian.

Berdasarkan jumlah resmi yang dipaparkan, terdapat 4.634 kematian karena virus korona di Tiongkok, sejak wabah itu terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019. Pemerintah Tiongkok selalu mengeklaim bahwa mereka bisa menekan angka penyebarannya melalui lockdown dan larangan bepergian yang ketat. n SB/AFP/P-4

Baca Juga: