Rusia sempat berjanji untuk mengurangi operasi militernya di Ukraina. Namun, sehari setelah janji tersebut disampaikan, pasukan Rusia dilaporkan kembali membombardir sebuah kota di Ukraina utara pada Rabu (30/3).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut buka suara terkait hal tersebut. Ia menegaskan, orang Ukraina bukanlah orang yang naif.

"Ukraina telah belajar selama 34 hari invasi ini, dan selama delapan tahun terakhir perang di Donbas, bahwa satu-satunya hal yang dapat mereka percaya adalah hasil nyata," kata Zelensky, dikutip Kamis (31/3).

Sementara, Walikota Chernihiv Vladyslav Astroshenko mengatakan serangan Rusia hanya meningkat selama 24 jam terakhir. Lebih dari 100.000 orang terperangkap di kota dengan pasokan makanan dan persediaan medis yang hanya cukup untuk bertahan selama seminggu ke depan.

"Ini adalah konfirmasi lain bahwa Rusia selalu berbohong," ucapnya, dikutip dari Reuters.

Di sisi lain, Penasihat Zelenskiy, Oleksiy Arestovych mengungkapkan Moskow memindahkan beberapa pasukan dari Ukraina utara ke timur, di mana mereka mencoba mengepung pasukan utama Ukraina di sana. Namun, masih terdapat sejumlah orang Rusia akan tetap tinggal di dekat Kyiv untuk mengikat pasukan Ukraina. Bahkan, menurut seorang gubernur regional, pasukan Rusia juga menyerang fasilitas industri di Ukraina barat dalam tiga serangan semalam.

Senada dengan hal tersebut, Pentagon AS juga mengatakan Rusia telah mulai memindahkan sejumlah kecil pasukan dari posisi di sekitar Kyiv. Mereka menggambarkan langkah itu lebih sebagai re-posisi daripada penarikan.

"Kita semua harus bersiap untuk waspada terhadap serangan besar-besaran terhadap wilayah lain di Ukraina," kata juru bicara John Kirby dalam jumpa pers.

"Itu tidak berarti bahwa ancaman terhadap Kyiv sudah berakhir," tambahnya.

Sebagai informasi, Rusia mulai melancarkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari lalu. Artinya, serangan yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina telah berlangsung selama satu bulan lebih.

Beberapa kali perundingan pun digelar untuk mencari solusi agar kedua negara berdamai, namun hasilnya nihil. Kini, perundingan kembali dilakukan di Istanbul pada Selasa (29/3), dan merupakan pertemuan tatap muka pertama antara kedua pihak sejak 10 Maret.

Baca Juga: