Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta parlemen Belanda untuk menghentikan semua hubungan bisnis dengan Rusia. Ini sebagai bentuk respon terhadap invasi yang dilakukan Rusia ke negaranya.

Ia juga meminta bantuan senjata dan bantuan rekonstruksi kepada parlemen Belanda.

"Sanksi yang lebih kuat diperlukan agar Rusia tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan perang ini lebih jauh di Eropa," kata Zelensky kepada anggota parlemen melalui tautan video, dikutip Jumat (1/4).

"Hentikan semua perdagangan dengan Rusia," lanjutnya, dikutip dari Reuters.

Zelensky menjadi kepala negara asing pertama yang berpidato di sesi pleno majelis rendah Belanda yang beranggotakan 150 orang. Ia mengatakan, Belanda harus bersiap untuk menghentikan energi dari Rusia sehingga tidak membayar miliaran untuk perang.

Adapun, sekitar 20 persen gas alam Belanda berasal dari Rusia. Diketahui, negeri Beruang Merah telah menjadi mitra dagang penting bagi Belanda dalam beberapa tahun terakhir.

Kini, Belanda bersama dengan negara-negara Uni Eropa lainnya salah satunya Jerman, sedang mencari sumber energi lain. Zelensky juga meminta Belanda untuk mengadopsi kota di negaranya untuk memfokuskan upaya rekonstruksi pascaperang.

Sebagai informasi, Rusia mulai melancarkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari lalu. Artinya, serangan yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina telah berlangsung selama satu bulan lebih.

Beberapa kali perundingan pun digelar untuk mencari solusi agar kedua negara berdamai, namun hasilnya nihil. Kini, perundingan kembali dilakukan di Istanbul pada Selasa (29/3), dan merupakan pertemuan tatap muka pertama antara kedua pihak sejak 10 Maret.

Baca Juga: