WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, saat peringatan Hari Kemerdekaan AS yang ke-241 tahun, mengharapkan negara yang dipimpinnya bisa terus berkembang dan meraih kemakmuran. Hal itu disampaikan Trump lewat media sosial Twitter pada Selasa (4/7).

"Selamat merayakan Hari Kemerdekaan semuanya. Bersiaplah merayakan kemeriahan 4 Juli di Gedung Putih dan semoga negeri kita terus berkembang dan makmur," demikian cuit Presiden AS ke-45 itu.

Sementara itu dalam pidato resmi menyambut Hari Kemerdekaan AS yang mengundang keluarga anggota militer di Gedung Putih, Presiden Trump dan Ibu Negara Melania, menyatakan ikrar dukungan tanpa henti bagi keluarga anggota militer, memuji kontribusi para pria dan perempuan yang berdinas di militer AS, serta menyatakan akan selalu menyokong mereka.

"Setiap yang hadir di sini hari ini, mewakili kombinasi yang amat langka dari sikap patriotisme, kebajikan dan keberanian. Pada saat bersamaan, para saudara anggota militer kita, ditempatkan diseluruh penjuru dunia, melawan para musuh kita dan bersiaga melindungi negara kita dan mereka bertempur untuk kita," ucap Presiden Trump. "Kami amat berterima kasih pada mereka, mendoakan mereka dan menghormati atas semua pengorbanan tanpa pamrih mereka, dan saya merasa terhormat bisa menjadi panglima bagi mereka," imbuh Presiden Trump.

Bagi Trump, ini adalah peringatan Hari Kemerdekaan AS yang pertama sejak ia menjabat sebagai Presiden AS pada Januari lalu.

Warga AS Baru

Kemeriahan dan kegembiraan Hari Kemerdekaan AS selain dirasakan oleh warga AS, juga dirasakan oleh warga yang baru saja memperoleh status kewarganegaraan AS. Setiap tahun, AS mengadakan seremoni pelantikan bagi warga baru bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan 4 Juli.

"Tahun ini, hampir 15.000 orang mengambil sumpah sebagai warga AS. Mereka diambil sumpahnya dalam lebih dari 65 seremoni di seluruh kawasan negara itu," lapor Dinas Kewarganegaraan dan Imigrasi AS.

Mereka mengambil sumpah kewarganegaraan di perpustakaan umum, taman nasional dan museum. Sejumlah seremoni dilakukan di kapal induk atau lapangan bisbol. Salah satunya ada di Monticello, rumah bapak bangsa AS, Thomas Jefferson.

Dalam salah satu seremoni, Senator Kamala Harris, yang merupakan putri imigran dari India dan Jamaika, menyentil Presiden Trump yang telah meminta batasan imigrasi legal untuk meningkatkan deportasi imigran tak berdokumen.

"Saat Anda merasa masa depan terancam, saat nilai-nilai kebebasan dan keadilan diserang, Anda perlu angkat suara. Itulah inti dari kebebasan yang kita hargai," katanya dalam sebuah seremoni di kapal perang Iowa di Pelabuhan Los Angeles.

Untuk menjadi warga negara AS, imigran harus menjadi penduduk tetap atau pemegang kartu hijau, selama sekurang-kurangnya lima tahun, bisa membaca, menulis dan berbicara bahasa Inggris, serta lulus ujian kewarganegaraan. Tes tersebut tergolong tidak mudah, namun lebih dari 97 persen calon warganya lulus. Ant/DailyMail/WashingtonTimes/I-1

Baca Juga: