JAKARTA- Perusahaan konstruksi dan investasi PT PP (Persero) Tbk, telah menuntaskan pembangunan konstruksi pabrik NPK PIM yang berlokasi di Kawasan KEK Arun Lhokseumawe Provinsi Aceh. Pabrik pupuk tersebut diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (10/2) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe.

Dalam peresmian, Presiden didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, MenteriSekretaris Negara Pratikno, Wakil Menteri BUMN 1 Pahala Nugraha Mansury, Pj. Gubernur Aceh Achmad Marzuki, Pj. Walikota Lhokseumawe Imran, Pj. Bupati Aceh Utara Azwardi, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Direktur Operasi Bidang EPC Eddy Herman Harun, dan jajaran pejabat pemerintahan lainnya.

Pabrik Pupuk Nitrogen, Phosphat, dan Kalium (NPK) yang dimiliki oleh PT Pupuk Iskandar Muda itu merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan oleh Pemerintah.

Pembangunan pabrik pupuk NPK ini merupakan proyek pembangunan pabrik pupuk denganmenggunakan metode Chemical Reaction yang memiliki kapasitas 500 ribu metric ton per tahun (MTPY).

Proyek pembangunan pabrik NPK ini dikerjakan sejak bulan Maret 2019 dan mulai beroperasi pada bulan Januari 2023 lalu. Adapun lingkup pekerjaan Engineering Procurement Construction Commissioning (EPCC) yang dilakukan oleh PTPP antara lain, pekerjaan sipil, mekanikal, perpipaan, elektrikal, dan instrument.

Dalam proyek tersebut, PTPP berperan sebagai main kontraktor EPC yang dipercaya dan ditunjuk oleh pemilik proyek untuk membangun dan mengerjakan proyek tersebut mulai dari proses desain pabrik sampai dengan dihasilkannya produk pupuk NPK dari pabrik tersebut.

Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad dalam keterangan tertulisnya mengatakan pelaksanaan pembangunan pabrik pupuk NPK murni dikerjakan oleh para Engineer dan tenaga kerja nasional tanpa adanya campur tangan dari pihak asing.

Pembangunan pabrik pupuk NPK berhasil mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri dengan menyumbang Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 85,30 persen. Selain itu, pabrik pupuk NPK juga telah menggunakan teknologi terbaru dalam proses pengantongan atau pengepakan dengan menggunakan automatic bagging danpalletizing. Melalui teknologi terbaru yang terdiri dari dua automatic bagging dan dua unit semi auto bagging dapat menghasilkan kapasitas produksi pengepakan pupuk sebanyak 1.200kantong per hari.

Tenaga Kerja

Kehadiran pabrik NPK PIM kata Novel memiliki multiplier effect yang luas baik melalui penyerapan tenaga kerja maupun aktivitas perekonomian lainnya dimana pabrik itu dapat menyerap tenaga kerja proyek sebanyak 1.189 orang dan 240 orang tenaga kerja pasca proyek atau pada saat beroperasional yang berasal dari lingkungan sekitar. Selama masa pembangunannya terdapat 35 perusahaan lokal yang telah bersinergi dalam proyek tersebut.

Kehadiran pabrik juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pupuk NPK di wilayah Sumatera dan Indonesia bagian Barat. Selain itu, keberadaan pabrik tidak hanya mendukung ketahanan pangan Nasional namun juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat di Provinsi Aceh.

"PTPP bangga berhasil menyelesaikan pembangunan proyek pabrik pupuk NPK PT Pupuk Iskandar Muda (NPK PIM) di tengah hantaman wabah pandemic Covid-19 yang melanda Indonesia dan seluruh dunia sehingga mengakibatkan lumpuh dan melemahnya kondisi perekonomian secara global," kata Novel.

Tantangan lainnya dalam mengerjakan proyek tersebut yaitu inflasi secara global akibat pecahnya perang antara Russia dan Ukraina yang mengakibatkan merangkak naiknya barang-barang produksi baik dari dalam maupun luar negeri. Namun dalam kondisi yang dipenuhi berbagai tantangan tersebut, PTPP tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan pabrik pupuk NPK PIM.

"PTPP juga tetap menghadirkan kualitas terbaik dan bermanfaat bagimasyarakat Indonesia. Kehadiran pabrik NPK PIM di Aceh ini khususnya diharapkan dapatmeningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Lhoksuemawe,tutur Novel.

"PTPP ke depan akan terus bersinergi dengan Pemerintah dan perusahaan BUMN untuk bersama sama membangun infrastruktur yang ada di Indonesia termasuk proyek-proyek EPC. PTPP juga akan selalu mengedepankan dan meningkatkan kualitas hasil pekerjaan dan tepat waktu dalam penyelesaian," tutup Novel.

Baca Juga: