WASHINGTON - Presiden terpilih Niger Mohamed Bazoum mengatakan pada Kamis (3/8), jika upaya kudeta menggulingkan dirinya berhasil, "itu akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi negara kita, wilayah kita, dan seluruh dunia."

Dalam sebuah kolom di The Washington Post, Bazoum meminta "pemerintah AS dan seluruh komunitas internasional untuk membantu kami memulihkan tatanan konstitusional kami."

Seruan itu merupakan pernyataan panjang pertama Bazoum sejak pengawal kepresidenan menahannya pada 26 Juli dan mengambil alih pemerintahan Niger.

"Saya menulis ini sebagai sandera," tulis Bazoum.

"Niger diserang oleh junta militer... dan saya hanyalah salah satu dari ratusan warga yang telah dipenjara secara sewenang-wenang dan ilegal."

"Kudeta ini harus diakhiri, dan junta harus membebaskan semua orang yang mereka tangkap secara tidak sah," tulisnya.

Bazoum, yang berkuasa setelah pemilu demokratis pada 2021, mengatakan negaranya telah menjadi benteng harapan di wilayah yang semakin diterpa ekstremisme dan diperintah oleh junta militer.

"Di wilayah Sahel yang bermasalah di Afrika, Niger berdiri sebagai benteng terakhir penghormatan terhadap hak asasi manusia di tengah gerakan otoriter yang telah mengambil alih beberapa tetangga kami," tulisnya.

Dia memperingatkan, tetangga Niger mengundang "tentara bayaran kriminal Rusia seperti Grup Wagner dengan mengorbankan hak dan martabat rakyat mereka."

"Seluruh wilayah Sahel," katanya, "bisa jatuh ke pengaruh Rusia melalui Grup Wagner, yang terorisme brutalnya telah ditampilkan secara penuh di Ukraina."

Gerakan teroris seperti Boko Haram, tambahnya, "pasti akan mengambil keuntungan dari ketidakstabilan Niger, menggunakan negara kita sebagai tempat untuk menyerang negara tetangga dan merusak perdamaian, keamanan, dan kebebasan di seluruh dunia."

Baca Juga: