BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada terhadap bahaya gempa bumi megathrust yang mengancam Indonesia.

"Namanya ada potensi, yang namanya (gempa) itu tidak bisa dihitung dan diperkirakan, terutama waktunya," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/8).

Hal tersebut disampaikan Presiden menanggapi penelitian LIPI yang mengungkapkan potensi gempa magnitudo 9,0 yang terjadi sekitar 400 tahun atau empat abad lalu di Selatan Jawa berpotensi berulang. Sedangkan gempa megathrust yang dimaksud adalah gempa karena tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia, serta berpotensi memicu tsunami

Oleh karena itu, lanjut Jokowi, pemerintah tengah mempersiapkan edukasi kepada masyarakat untuk tanggap bencana. "Saya sudah perintahkan kepada BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), menko untuk mempersiapkan masyarakat, terutama proses evakuasi, dan sudah kita lakukan sekarang," ujar Presiden.

Kepala Negara lalu menjelaskan bahwa saat ini di sekolah-sekolah sudah mulai mengedukasi siswanya untuk tanggap bencana. "Kemarin waktu di Banten itu kita melihat sebuah lompatan perbaikan yang baik, proses evakuasi itu. Bahwa kepanikan itu ada iya, namanya gempa di mana pun menyebabkan masyarakat panik, iya. Yang paling penting terus dilakukan edukasi," tutur Jokowi.

Presiden Jokowi kembali mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan tenang karena Indonesia merupakan negara yang dikelilingi cicin api atau ring of fire. "Mengenai kebencanaan, terutama gempa bumi yang sulit diprediksi, sulit dihitung, dan kedua, selalu kita tetap waspada," ujar dia.

Kumpul Bareng

Sementara itu, pada Minggu pagi, Presiden Jokowi juga mengumpulkan para menteri Kabinet Kerja di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Namun, kali bukan untuk menggelar rapat kabinet atau rapat terbatas, melainkan untuk kegiatan Family Gathering.

Acara itu dihadiri oleh Presiden, Ibu Negara Iriana, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Ibu Mufidah Kalla. Selain itu, juga dihadiri para menteri Kabinet Kerja yang saat ini menjabat, maupun mantan menteri anggota Kabinet Kerja.

"Ini kan sudah lama, rencana lama pengennya itu kan enam bulan ketemu sekali, atau minimum setahun sekali. Tapi ini lima tahun baru sekali," jelas Jokowi kepada wartawan.

Presiden menuturkan, selama hampir lima tahun ini, Kabinet Kerja baru kali ini menggelar acara kumpul-kumpul bareng keluarga.

"Ketemu dalam kumpul bersama dengan seluruh keluarga, baru sekali ini, ngurusin kerja terus, melupakan bahwa putra-putri beliau para menteri, para menko itu juga kadang-kadang (perlu kumpul)," tukas Jokowi. fdl/WP

Baca Juga: