JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta akses pembiayaan dipermudah dan disederhanakan. Hal itu dimaksudkan untuk mendukung transformasi dan pertumbuhan ekonomi pada masa krisis pandemi Covid- 19.

Dalam acara pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXI dan Seminar Nasional 2021 yang disaksikan secara virtual melalui Youtube PP ISEI, di Jakarta, Selasa (31/9), Presiden Jokowi menyampaikan pemerintah konsisten melakukan reformasi struktural, untuk memastikan upaya-upaya menciptakan iklim investasi yang menarik, lebih baik dan lebih adil, dengan menyelesaikan UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Pemerintah juga terus melakukan perbaikan peringkat kemudahan berbisnis, meluncurkan online single submission, serta mendorong ekonomi daerah dan nasional tumbuh lebih cepat. "Tugas kita adalah memastikan agar fondasi-fondasi baik yang telah kita letakan, dilaksanakan dengan baik dan konsisten, menuntun langkah kita lebih baik dan lebih kuat di masa datang," ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menekankan dalam percepatan transformasi ekonomi, sinergi menjadi kunci untuk menyelesaikan segala persoalan kompleks. Presiden Jokowi berharap Kongres ISEI melahirkan gagasan dan pemikiran maju yang akan membawa bangsa melalui masa sulit.

Penghimpunan Dana

Sebelumnya, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan pembiayaan pasar modal menjadi sumber pertumb u h a n ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas masyarakat.

"Kami perkirakan sampai akhir tahun penghimpunan dana atau raising fund di pasar modal ini sudah bisa mencapai 200 triliun rupiah. Ini adalah angka luar biasa karena hanya pernah terjadi pada 2017," kata Wimboh dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), awal pekan ini.

Maka dari itu, dia menegaskan akan terus mendorong para emiten untuk mengeluarkan pembiayaan melalui pasar modal agar ruang-ruang sumber baru pertumbuhan ekonomi bisa dioptimalkan.

Dengan demikian, berbagai sumber pertumbuhan ekonomi baru bisa memberikan dampak berganda melalui intermediasi, yang pada akhirnya bisa menyerap tenaga kerja dan tentunya akan mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).

Wimboh menjelaskan nilai raising fund di pasar modal sampai Agustus 2021 telah mencapai 136, 9 triliun rupiah. "Sampai akhir tahun untuk pipeline ini ada 50,65 triliun rupiah dan bahkan mungkin masih bisa akan tumbuh lagi," ucap dia.

Baca Juga: