Jokowi mengingatkan, saat libur Idul Fitri 2020 terjadi kenaikan kasus harian hingga 93 persen.

JAKARTA - Presiden Joko Widodo menegaskan larangan mudik Lebaran 2021 bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak lebih meluas lagi.

"Untuk itu, sejak jauh-jauh hari, pemerintah telah memutuskan untuk melarang mudik pada Lebaran kali ini," ujar Jokowi dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/4).

"Dan keputusan ini diambil melalui berbagai macam pertimbangan. Karena pengalaman tahun lalu terjadi tren kenaikan kasus setelah empat kali libur panjang," tegas Kepala Negara.

Jokowi mengingatkan, saat libur Idul Fitri 2020 terjadi kenaikan kasus harian hingga 93 persen. Di saat yang sama, terjadi tingkat kematian mingguan hingga 66 persen.

Kenaikan kasus Covid-19 yang kedua terjadi saat libur panjang pada 20-23 Agustus 2020. Libur panjang itu mengakibatkan terjadi kenaikan hingga 119 persen dan tingkat kematian mingguan meningkat hingga 57 persen.

"Yang ketiga, terjadi saat libur panjang pada 28 Oktober hingga 1 November 2020. Yang menyebabkan terjadinya kenaikan kasus Covid hingga 95 persen dan kenaikan tingkat kematian mingguan mencapai 75 persen," ungkap Jokowi.

Dan terakhir yang keempat, terjadi kenaikan saat libur di akhir tahun, 25 Desember 2020 sampai dengan 3 Januari 2021, mengakibatkan kenaikan jumlah kasus harian mencapai 78 persen dan kenaikan tingkat kematian mingguan hingga 46 persen.

Karena itu, Presiden meminta masyarakat mematuhi kebijakan pemerintah soal larangan mudik Lebaran 2021 itu. Jokowi memahami bahwa Lebaran menjadi momentum berharga bagi kaum Muslim. Namun, ia mengingatkan masyarakat untuk mengutamakan keselamatan di tengah situasi pandemi.

"Saya mengerti, kita semuanya pasti rindu sanak saudara di saat-saat seperti ini, apalagi di Lebaran nanti. Tapi, mari kita utamakan keselamatan bersama dengan tidak mudik ke kampung halaman," kata Jokowi.

Ada Perbaikan

Jokowi melanjutkan, dalam dua bulan terakhir, kasus Covid-19 di Tanah Air sudah menunjukkan perbaikan. Pada 5 Februari 2021, kasus aktif mencapai 176.672. Angka ini melandai hingga 108.032 kasus pada 15 April 2021.

Penambahan kasus harian juga sudah relatif menurun. Pada Januari 2021, kasus harian mencapai 14.000-15.000 kasus per hari, tapi kini berada di kisaran 4.000-6.000 kasus.

Tren kesembuhan pun terus mengalami peningkatan. Pada 1 Maret 2021, ada 1.151.915 orang yang dinyatakan sembuh, sementara pada 15 April 2021 meningkat menjadi 1.438.254 orang.

Jokowi meminta agar perkembangan baik ini terus dijaga, salah satunya dengan tidak mudik ke kampung halaman selama 6-17 Mei 2021. Presiden menegaskan bahwa larangan mudik Lebaran 2021 berlaku untuk seluruh masyarakat Indonesia

"Untuk itulah, pada Lebaran kali ini, pemerintah memutuskan melarang mudik bagi ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN, karyawan swasta, dan seluruh masyarakat," kata Jokowi.

"Mari kita isi Ramadan dengan ikhtiar memutus rantai penularan wabah demi keselamatan seluruh sanak saudara kita, dan juga diri kita sendiri dan seluruh masyarakat," tuturnya.

Di tempat terpisah, politikus senior Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical, disuntik vaksin Nusantara pada Jumat (16/4) di Rumah Sakit Pusat Angkatan darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Aburizal langsung disuntik oleh mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

"Pak Ical (Aburizal Bakrie) sudah disuntik vaksin Nusantara ya, Pukul 14.00 WIB tadi di RSPAD," kata Juru Bicara Aburizal Bakrie, Lalu Mara Satria Wangsa.

Lalu mengatakan Aburizal disuntik setelah sampel darahnya diambil pada Kamis (6/4). n ruf/Ant/P-4

Baca Juga: