YOGYAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi blusukan ubek-ubek di dua tempat vaksinasi di Yogyakarta yakni di Jogja Expo Center (JEC) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Bantul.

"Para pelajar Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Yogyakarta, Kabupaten Bantul, tertib menunggu giliran untuk menerima vaksinasi Covid-19 hari ini di sekolah mereka. Sebanyak 375 pelajar SLB menerima vaksinasi ini. Semoga vaksinasi ini bisa memberikan perlindungan secara maksimal kepada mereka," kata Presiden seperti diunggah di laman resmi Facebooknya hari ini.

Sementara vaksinasi di JEC menyasar 8.000 orang dengan suntikan vaksin AstraZeneca, yang terdiri dari penyandang disabilitas, abdi dalem, lansia, dan juga mitra Grab, serta masyarakat umum.

Saat bertemu Gubernur DIY, Sultan HB X, Presiden Jokowi meminta DIY mempercepat vaksinasi dan membuka kegiatan masyarakat secara bertahap agar kasus Covid-19 yang sudah melandai di DIY tidak naik lagi.

"Beliau (Presiden Jokowi) juga punya data masalah Covid-19 di Jogja, juga punya data vaksinasi. Ya pokoknya semua masalah Covid-19 beliau punya datanya. Ya mempercepat vaksinasi sama hati-hati untuk membuka secara bertahap jangan terus akhirnya dibuka nanti naik lagi," demikian kata Sultan.

Sultan mengatakan target vaksinasi di DIY 20.000 orang dalam sehari belum bisa terpenuhi. Vaksinasi di DIY rata-rata per hari masih sekitar 11.000-an. Sultan berharap Oktober nanti capaian vaksinasi sudah sampai 80%. Saat ini capaian vaksinasi bari mencapai 66,42% untuk dosis pertama.

Belum tercpainya target vasinasi sampai 80% membuat Sultan belum berani membuka secara serentak destinasi wisata dan pembelajaran tatap muka (PTM).

Sultan mengatakan Presiden Jokowi menegaskan vakinasi dan penerapan protokol kesehatan menjadi kunci utama dalam melindungi diri dari penyebaran Covid-19.

Baca Juga: