Keputusan nama-nama pj gubernur diambil dalam sidang Tim Penilai Akhir (TPA) untuk menggantikan para gubernur yang habis masa jabatannya. Menurut Ngabalin, para pj gubernur akan dilantik dalam waktu dekat oleh menteri dalam negeri atas nama presiden.
JAKARTA - Presiden Joko Widodo sudah memutuskan sejumlah nama penjabat (Pj) gubernur di sejumlah daerah, termasuk salah satunya adalah Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden (Setpres) Bey Machmudin sebagai Pj Gubernur Jawa Barat.
"Ya, ya, ya, kemarin diputuskan, Presiden (Jokowi) memimpin langsung, (termasuk) Pak Bey," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (1/9).
Keputusan nama-nama pj gubernur diambil dalam sidang Tim Penilai Akhir (TPA) untuk menggantikan para gubernur yang habis masa jabatannya. Menurut Ngabalin, para pj gubernur akan dilantik dalam waktu dekat oleh menteri dalam negeri atas nama presiden.
Ngabalin menyampaikan para pj gubernur itu diharapkan betul-betul bisa bekerja dalam waktu yang ada dan menyiapkan tahapan pemilu serentak dengan baik di masing-masing provinsi.
Selain Bey, nama-nama pj gubernur yang telah diputuskan Jokowi itu adalah Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Pj Gubernur Sumatera Utara Hasanudin, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun, Pj Gubernur Nusa Tenggara Timur Ayodhia Kalake, Pj Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi, Pj Gubernur Kalimantan Barat Harrison Azroi, Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi, dan Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bachtiar Baharuddin.
PJ Gubernur Jateng
Terkait Inspektur Utama Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI Nana Sudjana yang ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah merupakan purnawirawan Polri yang pernah bertugas di wilayah Polda Jawa Tengah.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Satake Bayu Setianto di Semarang, Jumat, membenarkan rekam jejak Nana Sudjana saat bertugas di provinsi ini.
Purnawirawan jenderal bintang tiga tersebut, kata dia, pernah bertugas sebagai Kapolres Surakarta pada tahun 2010. Setelah itu, menurut dia, Nana berpindah tugas sebagai Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Jawa Tengah.
Satake Bayu menegaskan Polri tetap netral dalam. Pemilu 2024 meski Jawa Tengah akan dipimpin penjabat gubernur yang merupakan purnawirawan Polri.