JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo memanggil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan sejumlah menteri ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/6) petang, di tengah merebaknya isu perombakan atau reshuffle kabinet.

Pemanggilan Zulkifli Hasan ke Istana diungkapkan politikus PAN Yandri Susanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa. "Betul (dipanggil), sekarang sedang di Istana," kata Yandri.

Belum diketahui terkait dengan ada tidaknya politikus PAN lain yang turut dipanggil Presiden ke Istana pada hari ini. Namun, di luar politikus PAN, Presiden sebelumnya juga memanggil mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

"Baru saja (dipanggil), makanya saya ngebut," kata Hadi memberi tanggapan singkat kepada awak media di kawasan Istana Kepresidenan.

Hadi mengaku belum tahu soal kemungkinan adanya rotasi di tubuh Kabinet Indonesia Maju. Ia juga mengaku sedang berolahraga ketika dipanggil untuk datang ke Istana sehingga tidak ada persiapan apa pun."Enggak ada persiapan. Ini baru olahraga, langsung lari saya," kata Hadi.

Selain itu, sejumlah menteri juga dipanggil ke istana. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil terlihat mendatangi kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa petang.

Sofyan yang dicegat sejumlah wartawan tidak berbicara banyak saat dimintai komentar dan ditanya mengenai agenda apa kedatangannya ke Istana. "Enggak tahu. Agenda Ibu Kota, kali. Agenda PTSL (pendaftaran tanah sistematis lengkap), kali," ujarnya kepada wartawan.

Ketika ditanya apakah pemanggilannya terkait dengan isu perombakan kabinet, Sofyan juga tidak memberi jawaban secara tegas. "Enggak tahu, tunggu aja nanti. Tanya Pak Presiden. Enggak, ada rapat aja, kali," kata Sofyan.

Sofyan Djalil menjadi satu dari sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa sore.

Selain Sofyan terdapat pula Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Sejumlah elite politik memperkirakan Presiden Jokowi akan melakukan perombakan kabinet Rabu (15/6) pekan ini.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan bahwa keputusan maupun waktu perombakan kabinet merupakan sepenuhnya hak prerogatif Presiden Jokowi. "Yang namanya kabinet itu kewenangan sepenuhnya Presiden. Presiden itu mempunyai hak prerogatif. Presiden mau ganti kapan saja, ya terserah Presiden. Mau hari ini, mau besok, mau lusa, kewenangan itu sepenuhnya ada pada Presiden," katanya saat ditemui di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

"Yang jelas Presiden kan sudah 8 tahun di pemerintahan ini, dan beliau tahu banget apa kebutuhan dari kabinet ini sehingga beliau sangat tahu lah," ujarnya.

Baca Juga: