Presiden Jokowi menegaskan relawan pendukung memiliki peran penting untuk mengoreksi dan memperbaiki kebijakannya, bukan sekadar dukungan saat pemilu.

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kelompok relawan pendukung memiliki peran penting untuk mengoreksi dan mengevaluasi kebijakan yang diambilnya, bukan hanya sebagai sarana menggalang dukungan saat kontestasi pemilu.

"Untuk koreksi kebijakan, untuk evaluasi kebijakan, untuk memperbaiki kebijakan, memberikan masukan-masukan mengenai apa yang terjadi di bawah untuk diambil sebuah kebijakan, ini yang sebetulnya penting," kata Presiden Jokowi dalam acara relawan GK Center Galang Keberlanjutan di Jakarta, Sabtu (17/6).

Jokowi mengatakan peran penting relawan bukan hanya soal dukungan saat pemilu, namun juga untuk memberikan koreksi dan evaluasi agar setiap kebijakan dapat menguntungkan berbagai lapisan masyarakat. "Pentingnya relawan itu di sini bukan saat hanya urusan politik, saat pilkada, pilgub, pilpres, tapi dalam perjalanan itu juga harus diingatkan," katanya.

Jokowi mengakui dirinya juga hanya seorang manusia biasa yang penuh dengan kekurangan dan khilaf. "Saya ini manusia biasa yang penuh dengan kekurangan yang sering juga khilaf, tapi kalau diingatkan terus. Pak yang kemarin itu keliru, pak bisa dikembalikan lagi ke yang benar'," kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara mengapresiasi kinerja relawan GK Center yang mengawalnya selama 11 tahun terakhir sejak dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta."Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya karena GK Center telah mengawal 11 tahun, dimulai dari saat gubernur sampai sekarang," katanya.

Jokowi menyampaikan bahwa tantangan Indonesia ke depan tidak akan mudah karena situasi global yang semakin tak menentu. Kondisi global yang kian sulit itu tercermin dari tekanan keuangan yang melanda berbagai negara sehingga harus meminta bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan juga krisis pangan yang membuat harga pangan kian melejit.

Oleh karena itu, tambah Jokowi, Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang kuat. Masyarakat diingatkan harus sangat teliti dalam memilih pemimpin. "Jangan sampai keadaan yang normal karena kekeliruan kita memilih pemimpin, jadi keadaannya tidak normal," ujar Presiden Jokowi.

Pada Minggu (18/6) Presiden Jokowi juga menghadiri 1 Dekade simpatisan Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) di Kota Bogor.

Kunjungi Lombok

Sementara itu, bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengajak para pendukungnya untuk mengerjakan strategi turun langsung ke bawah, bertemu langsung dengan rakyat.

Gubernur Jawa Tengah dua periode ini memberikan contoh ketika ada masyarakat yang butuh pertolongan, harus sigap mengulurkan tangan untuk membantunya. "Percaya tidak Bapak/Ibu. Membesuk orang sakit itu bisa menghasilkan suara, sederhana. Atau kondangan datang, itu desa banget. Dari dahulu kami dorong," ujar Ganjar dalam acara konsolidasi PDI Perjuangan NTB di Lombok, Minggu.

Menurut Ganjar, banyak peluang dan momentum emas yang dapat dimaksimalkan untuk merebut hati masyarakat. Apalagi, masyarakat Indonesia adalah orang yang religius dan memegang adat istiadat ketimuran yang penuh etika. "Banyak momentum yang akan terjadi beberapa hari ini. Mengantar orang pergi haji, kemudian sebentar lagi Iduladha. Banyak sebentar lagi, yang agak religius pendekatannya," terang Ganjar.

Ganjar juga mengajak para pengurus ranting (desa) dan anak ranting (dusun) untuk membuat nano strategi, serta memetakan tokoh-tokoh dan bagaimana cara mendekati mereka.

Dengan perhitungan ada 16.000 TPS di NTB, Ganjar mengajak untuk melakukan kalkulasi target yang detail dan lebih konkret, dan berbasis pada jumlah suara di tempat pemungutan suara (TPS). "Sebanyak 16.000 TPS (perkiraan jumlah TPS di NTB), satu TPS ada 300 orang. Mau menang berapa? Sebanyak 51 persen, berarti berapa 150 lebih sedikit. Bisa tidak sekarang basis gerakannya berbasis TPS," jelasnya.

Ganjar pun mengatakan bahwa pendekatan kepada masyarakat harus dengan hati dan perasaan. Memang tidak semua akan ikut, tetapi setidaknya target yang disasar akan tercapai."Nanti yang tidak mau, ya, tidak apa-apa dihitung. Jadi, nanti akan menang berapa, TPS berapa di sini, siapa orangnya dan dekati, (target) 151 orang dicari bisa sampai 200 orang, datangi setiap hari," jelasnya.

Baca Juga: