Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran menteri untuk tidak menganggap enteng fenomena gangguan ginjal akut pada anak yang belakangan ini tengah marak di Indonesia dan mengutamakan keselamatan masyarakat.

Pasalnya, hingga Senin (24/10), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sudah ada 245 kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (Acute Kidney Injury/AKI) di 26 provinsi di Indonesia dengan tingkat kematian mencapai 57,6 persen.

"Jangan menganggap ini masalah kecil. Ini adalah masalah besar," ujar Jokowi dalam rapat internal terkait perkembangan kasus obat penyebab gagal ginjal dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, pada Senin (24/10), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Melansir laman resmi Setkab RI, Jokowi juga sudah memberikan instruksi kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk menghentikan sementara peredaran obat yang diduga menjadi penyebab kasus gagal ginjal. Kebijakan tersebut diambil pemerintah sambil menunggu hasil investigasi yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

"Lakukan ini secara terbuka, transparan, tapi juga hati-hati dan objektif," ujar Jokowi.

Kemenkes diminta Jokowi juga segera melakukan eksplorasi terhadap seluruh faktor risiko penyebab kasus gagal ginjal, baik dari sumber obat-obatan maupun potensi penyebab lainnya.

"Ini harus kita pastikan betul. Uji klinis harus dilakukan. Laboratorium seluler pada organ ginjal yang terdampak juga betul-betul dilihat betul sehingga kita bisa memastikan apa yang menjadi penyebab dari gagal ginjal terutama pada anak," ujar Presiden.

Sementara kepada BPOM, Jokowi menginstruksikan untuk menarik dan menghentikan peredaran obat sirup yang secara eviden terbukti mengandung bahan obat penyebab gangguan ginjal.

"Saya kira akan lebih bagus lagi kalau diumumkan, diinformasikan secara luas mengenai nama produknya," ungkap Presiden.

Terakhir, Presiden menginstruksikan jajarannya untuk menyiapkan pelayanan kesehatan termasuk pengadaan obat-obatan yang dapat mengatasi dan menangani masalah gagal ginjal di tanah air.

"Saya minta diberikan pengobatan gratis kepada pasien-pasien yang dirawat. Saya kira ini penting sekali," tandasnya.

Baca Juga: