Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana menambah anggaran bantuan sosial (bansos) apabila terdapat kelebihan dana pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Rencana itu disampaikan langsung oleh Jokowi saat menyerahkan bansos kepada penerima manfaat di Kantor Pos Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, pada Rabu (28/9).

"Nanti kalau APBN ada kelebihan lagi akan ditambahkan, ya," ujar Jokowi.

Dalam kunjungannya, Jokowi memberikan bantuan sosial sebesar Rp1,2 juta, bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp300 ribu untuk periode September dan Oktober, serta bantuan sembako.

"Jadi ini dapat amplop kan, dapat amplop Presiden ini, sudah terima semua ya? Ini isinya Rp1,2 juta, tambah yang satunya lagi BLT BBM isinya Rp300 ribu, cukup?" ujar Presiden.

Pada kesempatan itu, Jokowi pun berpesan kepada seluruh penerima agar memanfaatkan bantuan sosial untuk hal-hal produktif, agar manfaatnya terasa secara langsung.

"Saya titip ini gunakan untuk hal-hal yang produktif, untuk anak sekolah boleh, untuk gizi anak boleh. Untuk beli handphone? Tidak boleh, ya. Jangan beli hand phone, beli pulsa, beli baju baru, jangan dulu," ujarnya.

Jokowi menyebut sekitar 19,9 juta orang atau 96,6 persen dari total penerima manfaat sudah menerima BLT BBM.

"Sudah di 508 kabupaten dan kota. Ini (jumlah penerima) juga sudah hampir 20 juta, sudah 19.955.471 penerima, sudah," kata Jokowi usai penyerahan bantuan subsidi upah di Ternate, Maluku Utara, yang ditayangkan melalui Sekretariat Presiden, dikutip dari Antara, Rabu (28/9).

Jokowi mengharapkan penyaluran bantuan langsung tunai pengalihan subsidi bahan bakar minyak atau disebut BLT BBM ini dapat meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat. Sehingga, pertumbuhan ekonomi akan terjaga.

"Daya beli, konsumsi masyarakat bisa terangkat lebih baik. Itu akan memunculkan, mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara makro yang kita inginkan," ucapnya.

Sedangkan untuk bantuan subsidi upah (BSU), kata Jokowi, hingga Rabu ini sudah tersalurkan kepada sekitar 48,34 persen dari target penerima. Ia juga mengatakan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah akan terus mempercepat penyaluran BSU di seluruh daerah.

"Ini akan terus dipercepat oleh Bu Menteri, utamanya yang jauh-jauh dari ibu kota dan saya akan pantau," ujar Jokowi.

Baca Juga: