JAKARTA - Presiden Jokowi memaparkan data pertumbuhan ekonomi digital yang melesat cepat dengan adanya pandemi ini dalam Peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital di JCC, Jakarta. Menurut Jokowi, Indonesia jangan sampai tertinggal oleh negara lain yang perkembangan digitalnya melesat. Di kesempatan itu dia juga mengungkapkan keinginannya membangun pemerintahan digital (digital government). Artinya, semua pelayanan pemerintahan akan berbasis digital.

"Saya juga ingin cepat membangun digital government, tapi ini juga tidak mudah membangun pemerintahan digital," ucap Jokowi dalam acara yang juga disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (15/12).

Jokowi sudah memerintahkan Menkominfo Johnny Plate untuk membangun secepatnya infrastruktur digital untuk mengejar perkembangan digital di negara lain.

"Karena ini kejar-kejaran. Begitu kita tidak bisa mengejar, kita ya sudah kita akan semakin jauh," tuturnya.

"Ekonomi digital kita akan tumbuh kalau infrastruktur siap, pemerintahan digital siap, regulasi-regulasi digital siap, sehingga terbangun sebuah ekosistem masyarakat digital di negara kita," imbuhnya.

Jokowi menceritakan kembali pengalamannya bertemu dengan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg tahun 2016 yang menyampaikan pada Jokowi dalam 10-15 tahun ke depan semua akan berbasis virtual.

"Setiap orang nanti bisa beli lahan virtual, bisa bangun bisnis virtualnya sendiri, dan juga akan ada mal virtual, game virtual, kantor virtual, wisata virtual. Saya saat itu belum bisa membayangkan seperti apa sebetulnya, tapi sekarang saya bisa ngerti betul bahwa kemajuan digital ini tidak bisa kita cegah lagi," bebernya.

Selama pandemi, Jokowi mengungkapkan bahwa pertumbuhan pasar digital berkempang pesat. Logistic naik 60 persen. Konsumen digital naik 10,2 persen. Konsumen barunya. Transaksi emoney naik 55 persen dengan volume transaksi emoney naik 31 persen.

"Potensi pasarnya besar. Jangan yang ambil nanti orang lain, kita harus cepat," kata Jokowi. (YK/N-3)

Baca Juga: