Untuk menghadapi peningkatan kasus Covid-19, diaktifkan kembali tempat isolasi terpusat dengan menggunakan skenario penanggulangan varian Delta.

SEMARANG - Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan pihak terkait atas capaian dan percepatan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Jateng.

"Terima kasih kepada Bapak Gubernur, Pangdam, dan Kapolda untuk capaian yang telah dikejar terus di Jawa Tengah, khususnya Pak Wali Kota Semarang," kata Presiden Jokowi secara daring pada kegiatan Vaksinasi Massal, di Kelenteng Sam Poo Kong Semarang, Kamis (17/2).

Yang paling penting, lanjut Presiden Jokowi, persentase untuk vaksinasi Covid-19 di Jateng sudah tinggi. "Kemudian prokesnya dijaga. Saya kira Jawa Tengah tidak akan naik terlalu tinggi (kasus Covid-19), terima kasih semuanya," ujar Presiden.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan vaksinasi Covid-19 di Jateng secara keseluruhan berjalan dengan baik.

"Untuk vaksin pertama sudah 90,32 persen, yang kedua sudah 72,35 persen ekuivalen 20.784.304 dan vaksin dosis ketiga baru 3,69 persen, total Jawa Tengah ekuivalen 1.058.765," kata Ganjar.

Untuk vaksin dosis ketiga, Ganjar menyebutkan daerah yang capaiannya tinggi, antara lain Kota Semarang, Surakarta, Salatiga, dan Tegal, bahkan di Kota Semarang jumlah dosis harian sebanyak 10.000 dosis vaksin.

"Ini kita lihat kalau kita bicara dosis ketiga. Ini memang Kota Magelang, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, dan Kota Tegal, ciri-ciri kota ini cepat semua. Lumayan tinggi, tapi masih ada yang perlu mendapat perhatian," ujarnya.

Kendati demikian, beberapa daerah yakni Kabupaten Purworejo, Magelang, Pemalang, Kabupaten Tegal, dan Brebes capaian vaksin dosis satu belum mencapai seratus persen. "Meskipun angkanya sudah tinggi, umpama Brebes 79,93 yang lain di atas 80 persen, kita minta vaksin dosis satunya bisa seratus," katanya.

Percepatan Vaksinasi

Terkait dengan hal itu, Ganjar mendorong tim dari Pemprov Jateng dengan mobil vaksinnya bergerak membantu percepatan vaksinasi.

Sejalan dengan vaksinasi, Ganjar juga melaporkan kepada Presiden Jokowi mengenai persiapan di daerah dalam menghadapi peningkatan kasus seperti mengaktifkan kembali tempat isolasi terpusat dan menggunakan skenario penanggulangan varian Delta.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyebutkan secara nasional sebanyak 20 juta warga Indonesia belum mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19 setelah suntikan pertama dalam rentang waktu satu hingga lima bulan.

"Dengan rentang waktu satu sampai dengan lima bulan, secara nasional jumlahnya sebanyak 20 juta orang," kata Wiku.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Wiku menyebutkan lima juta warga di Jawa Barat belum mendapatkan dosis kedua setelah melakukan vaksinasi pertama dengan rentang waktu satu sampai lima bulan.

Selain itu, terdapat empat daerah lain yang turut belum mendapatkan dosis vaksin secara lengkap. Keempat provinsi itu adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan Sumatera Utara.

"Dengan kondisi ini, pemerintah berusaha melakukan tindakan cepat untuk segera melakukan percepatan vaksinasi dosis kedua dengan terbuka pada saran beberapa ahli termasuk dari Grup Penasihat Teknis Imunisasi Indonesia atau ITAGI," tegas Wiku.

Baca Juga: