JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan saat dunia yang cepat berubah seperti saat ini, kecepatan, kreativitas, dan inovasi merupakan kunci untuk memenangi kompetisi.

Jokowi mewanti-wanti para sivitas akademika untuk tidak terjebak dengan cara yang biasa-biasa saja. Ia juga berpesan agar tak ada yang tersandera oleh rutinitas. Di tengah masa pandemi Covid-19, kata dia, cara-cara baru harus terus dikembangkan.

"Pandemi Covid-19 telah mengajarkan kepada kita untuk mendobrak cara-cara lama yang dulu dianggap tabu sekarang justru menjadi cara hidup baru," ujar Presiden saat membuka Dies Natalis ke-45 Universitas Sebelas Maret (UNS) secara daring, Jumat (12/3).

Jokowi menyebut digitaliasi yang dulu sulit diperkenalkan kini mulai banyak diterapkan. Oleh karena itu, diharapkan semua institusi, termasuk kampus, mampu memanfaatkan hal ini.

Kepala Negara meminta para sivitas akademika mengubah cara-cara lama dengan yang baru. Ia menyebutkan dibutuhkan disrupsi atau perubahan besar dan fundamental untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

"Saya tahu, sering kali tidak mudah untuk memperkenalkan cara-cara baru, tidak mudah untuk melakukan disrupsi terhadap diri sendiri. Padahal, jika tidak berani mendisrupsi diri kita, akan didisrupsi oleh zaman yang sedang berubah dengan cepat," kata Jokowi.

Ukuran kinerja pun harus diubah, cara-cara penganggaran harus diubah, dan program-program kerja baru harus diperkenalkan. Menurut Jokowi, dibutuhkan perubahan program studi, perubahan kurikulum, dan perubahan karakter dosen di setiap perguruan tinggi.

"Saya yakin, UNS sedang mengukuhkan komitmen untuk melakukan perubahan besar, untuk mengembangkan iptek yang sesuai dengan tuntutan zaman, untuk melahirkan lulusan yang dibutuhkan oleh masa depan. Pasar tenaga kerja mengalami perubahan yang sangat drastis, banyak jenis pekerjaan lama yang hilang yang tidak dibutuhkan lagi," kata dia.

n ags/Ant/P-4

Baca Juga: