MANILA - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, diwartakan Bloomberg News edisi Selasa (12/2) telah mengusulkan untuk mengubah nama negaranya menjadi "Maharlika". Adapun alasan untuk mengubah nama negara yaitu untuk menghapus pengaruh kolonial Spanyol dalam sejarah negara itu. "Pada suatu hari, perlu diubah," kata Presiden Duterte pada Senin (11/2).

Usulan mengubah nama Filipina jadi Maharlika pernah dicetuskan oleh mendiang diktator Ferdinand Marcos dimana Maharlika dalam bahasa lokal memiliki arti "terhormat".

Selama lebih dari 300 tahun, Filipina dijajah oleh Spanyol dan nama negara itu dicatut dari nama raja Spanyol saat itu, Raja Philip II.

Menurut ketua Senat Filipina, Tito Sotto, ide Duterte untuk mengubah nama negara mengharuskan penulisan ulang konstitusi dan prosesnya membutuhkan waktu yang lama.

Tak hanya soal nama negara, Duterte juga pernah mengusulkan untuk mengubah piagam negara dan mengubah bentuk negara Filipina menjadi sebuah negara federal.ang/Bloomberg/I-1

Baca Juga: