JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar profesi petani menjadi lebih menjanjikan karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik maka diharapkan semakin banyak generasi muda yang tertarik masuk ke sektor pertanian.

"Saat ini, sebanyak 71 persen petani Indonesia berusia 45 tahun ke atas, sedangkan yang di bawah 45 tahun sebanyak 29 persen," kata Presiden dalam keterangan secara daring pada program mencetak 2.000 petani milenial dan andalan nasional.

Petani dan kelompok tani, kata Jokowi, diharapkan mampu menggarap sektor hulu hingga hilir baik on-farm maupun off-farm, mulai dari pengolahan pascapanen sampai ke kemasan dan perdagangan produk, sehingga produk pertanian bisa dilakukan lintas negara. Dengan demikian, petani memiliki peluang memperoleh pendapatan yang lebih besar.

"Kita harus tahu persaingan produk pertanian sekarang sudah lintas negara. Petani Indonesia harus kompetitif dalam keterampilan teknis, pemanfaatan model bisnis dan manajemennya," kata Presiden.

Momentum pertumbuhan sektor pertanian di tengah pandemi harus dimanfaatkan dengan terus berupaya membangun kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

"Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kita harus membangun kemandirian pangan Indonesia dan kesejahteraan petani harus bisa meningkat secara signifikan," kata Kepala Negara.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan sektor pertanian berkontribusi positif di tengah pandemi dengan pertumbuhan 1,75 persen pada 2020 dan pada kuartal I-2021 tumbuh 2,95 persen.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang hadir dalam acara pengukuhan Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA) di Ciawi, Bogor, mengatakan sektor pertanian sangat strategis untuk ketahanan perekonomian bangsa. Oleh sebab itu, seluruh jajaran pemerintah harus bersama-sama mengelola pertanian di setiap daerah, mulai dari tingkatan desa hingga skala nasional.

"Pertanian sangat menjanjikan, menghadirkan kehidupan yang lebih baik bagi bangsa dan rakyat. Pertanian itu given dari Tuhan yang mengaruniakan alam dan musim yang baik," kata Syahrul.

Pengukuhan 2.000 DPM dan DPA oleh Presiden merupakan salah satu upaya untuk menciptakan penguatan bagi para milenial agar berkecimpung di sektor pertanian.

Pembangunan SDM

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, dalam kesempatan yang sama mengatakan sumber daya manusia (SDM) pertanian berkontribusi paling signifikan dalam aspek produktivitas.

Sebab itu, pembangunan SDM pertanian menjadi sangat penting dalam setiap diskusi sektor pertanian.

"Kami akan melaksanakan dua kegiatan utama, yang pertama adalah pelatihan petani dan penyuluh dengan tema pendampingan kredit usaha rakyat. Kredit usaha rakyat ini adalah energi, adalah bensin untuk menggerakkan roda perekonomian nasional utamanya di sektor pertanian," kata Dedi.

Baca Juga: