JOKO WIDODO Presiden RI - Pengalaman membangun keretanya oleh PT Inka ini akan menjadi fondasi apabila kita membangun LRT, membangun kereta untuk negara- negara lain.

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Industri Kereta Api (Inka) yang memproduksi gerbong kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) ke depan bisa mengekspor ke negara lain yang tertarik mengembangkan moda transportasi massal.

Hal itu disampaikan Presiden saat menjajal LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) dengan rute Stasiun Harjamukti, Cibubur, hingga Stasiun Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Rabu (9/6).

"Tadi, kita mencoba, keretanya halus, nyaman, kecepatannya juga baik, dapat dikatakan tanpa suara, nyaman sekali," kata Presiden dalam pernyataan resminya.

Presiden dalam kesempatan itu didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan pejabat terkait lainnya.

"Saya berkunjung untuk melihat perkembangan pembangunan LRT Jabodebek, sudah selesai kurang lebih 84,7 persen progres pembangunanya," kata Jokowi.

LRT Jabodebek kata Kepala Negara seluruhnya dikerjakan oleh BUMN. Keretanya dikerjakan oleh PT Inka, yang nanti akan dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sedangkan, pembangunan konstruksinya oleh PT Adhi Karya.

Presiden mengatakan pengalaman tersebut dibutuhkan BUMN untuk dapat melakukan perluasan bisnis.

"Pengalaman membangun keretanya oleh PT Inka ini akan menjadi fondasi apabila kita membangun LRT, membangun kereta untuk negara-negara lain. Sekarang kan kita sudah ekspor kereta ke Banglades, ke Filipina dan kita harapkan LRT juga akan seperti itu," kata Presiden.

Pembangunan LRT Jabodebek tahap pertama terdiri dari tiga lintasan. Pertama, lintas Cawang-Cibubur sepanjang 14,8 kilometer yang saat ini pembangunannya mencapai 93,8 persen.

Kedua, lintas Cawang-Dukuh Atas sepanjang 11 kilometer, yang saat ini progresnya mencapai 84,3 persen dan lintas ketiga adalah rute Cawang- Bekasi Timur sepanjang 18,4 kilometer, yang saat ini mencapai 90,9 persen.

Selain ketiga lintasan tersebut, juga tengah dibangun depo LRT Jabodebek yang berlokasi di Bekasi Timur, dengan pembangunannya telah mencapai 44,1 persen.

LRT Jabodebek memiliki 18 titik stasiun pemberhentian. Dalam kondisi normal, satu rangkaian LRT dapat mengangkut 740 penumpang. Dalam kondisi padat dapat mengangkut 1.308 penumpang dengan kecepatan maksimal 80 kilometer per jam.

Beberapa keunggulan LRT antara lain waktu tempuh bisa lebih cepat dibandingkan kendaraan pribadi atau bus. LRT dapat menempuh rute Bekasi Timur hingga Dukuh Atas dalam waktu 45 menit, sedangkan dari Cibubur hingga Dukuh Atas waktu tempuhnya hanya 39 menit.

Mulai Beroperasi

Presiden dalam kesempatan itu berharap moda transportasi massal itu mulai beroperasi pada Juni 2022.

"Kita harapkan nanti di bulan April 2022 sudah mulai di-trial, mulai uji coba dan akan kita mulai untuk operasional itu bulan Juni 2022," kata Jokowi.

LRT kata Kepala Negara merupakan bagian dari pembangunan transportasi massal terintegrasi dengan mass rapid transit (MRT), kereta bandara, dan bus Transjakarta. Integrasi kata Presiden akan memberikan efisiensi bagi pengguna baik waktu maupun biaya.

"Orang bepergian dari satu titik ke titik yang lain lebih efisien dan kita harapkan setelah ini selesai kita akan masuk kepada titik-titik yang lain," tutup Presiden. n ers/E-9

Baca Juga: