KAIRO - Abdel Fattah al-Sisi, kembali akan menjabat sebagai Presiden Mesir untuk periode jabatan kedua setelah dinyatakan menang mutlak dalam pemilihan umum yang digelar selama 3 hari sejak awal pekan ini.

"Abdel Fattah al-Sisi meraih suara sah sebanyak 96,9 persen," demikian lapor harian milik pemerintah Mesir, Al-Ahram, Jumat (30/3). Saat pemilu untuk memilih presiden pada 2014 lalu, al-Sisi juga meraih jumlah suara kemenangan yang sama yaitu sebanyak 96.9 persen.

Dalam tulisannya, Al-Ahram mengatakan pada pilpres tahun ini, ada penurunan partisipasi pemilu sebanyak 42,08 persen dimana hanya ada 25 juta warga Mesir dari total 60 juta warga yang sudah memiliki hak suara telah memberikan suara dalam pemilu yang digelar pada 26 hingga 28 Maret lalu. Pada pemilu 2014, tingkat partisipasi pilpres Mesir mencapai 47 persen.

Kemenangan al-Sisi dalam pilpres 2018 diduga berkat tingginya angka partisipasi dari pemilih pemula.

Atas kemenangan mutlak al-Sisi itu, Otoritas Pemilu Nasional Mesir, akan mengumumkan hasil resmi pilpres pada Senin (2/4) pekan depan.

Saingan al-Sisi satu-satunya dalam pilpres yaitu Moussa Mostafa Moussa, seperti diwartakan Al-Ahram hanya mendapat suara 3,1 persen saja. Pada Rabu (28/3) malam lalu, Moussa mengakui kekalahannya dalam pilpres dan menyatakan tak akan sanggup menyaingi popularitas al-Sisi.

Moussa sendiri adalah politisi yang kurang dikenal dan diketahui merupakan pendukung Presiden al-Sisi. Ia mengajukan diri sebagai kandidat presiden pada detik-detik akhir penutupan pengajuan dan jadi menyelamatkan penyelenggaraan pilpres karena sebelumnya hanya al-Sisi yang mengajukan diri.

Sebelumnya, pesaing kuat al-Sisi dalam pilres, semuanya tersingkirkan, ditahan atau menarik diri dari pencalonan sebagai Presiden Mesir. Kelompok-kelompok oposisi saat pemungutan suara berlangsung menyatakan melakukan boikot dan menyebut bahwa pilpres kemarin sebagai sebuah sandiwara.

AFP/I-1

Baca Juga: