JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pengusaha Jerman berinvestasi di tiga sektor prioritas yang merupakan transformasi ekonomi Indonesia. Ketiga sektor prioritas itu yakni hilirisasi industri, transisi energi, dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Ajakan tersebut disampaikan langsung Presiden saat menghadiri langsung pembukaan pameran industri terbesar dunia, Hannover Messe, di Jerman.

Jokowi juga berharap investasi dari Jerman akan memberdayakan pengusaha lokal, termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, ketika menyampaikan pengarahan pers secara daring, pada Senin (17/4), mengenai kunjungan Presiden Jokowi ke Hannover, Jerman, mengatakan Kepala Negara dalam kesempatan itu juga menjanjikan kemudahan investasi di Indonesia.

Dalam pembukaan Hannover Messe yang dihadiri oleh Kanselir Jerman, Minggu (16/4) malam waktu setempat, Presiden Jokowi antara lain mengatakan bahwa Indonesia sedang melakukan transformasi ekonomi melalui inovasi dan teknologi. "Ini sejalan dengan tema yang diangkat, yaitu 'Making Indonesia 4.0'," kata Menlu.

Guna mencapai transformasi tersebut, RI menjalankan dua strategi besar, yaitu hilirisasi industri dan ekonomi hijau.

Berkaitan dengan hilirisasi, Presiden menyampaikan keinginan Indonesia untuk menjadi pemain besar di industri kendaraan listrik (electric vehicles/EV) dengan modal yang kuat, yakni banyaknya cadangan nikel dan bonus demografi.

Sedangkan mengenai ekonomi hijau, Jokowi menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk melakukan aksi nyata menjaga keberlangsungan lingkungan. "Indonesia menargetkan 23 persen sumber energi pada 2025 berasal dari energi baru dan terbarukan. Untuk itu, Indonesia membutuhkan investasi sebesar satu triliun dollar AS (sekitar Rp14,799 kuadriliun) hingga 2060," kata Presiden seperti dikutip Retno.

Melalui Hannover Messe, Presiden Jokowi mengundang para investor untuk berinvestasi di RI dalam kerja sama yang setara dan saling menguntungkan. Indonesia kembali menjadi negara mitra (partner country) Hannover Messe setelah sebelumnya pernah menjadi negara mitra pada 2021, ketika pameran dilaksanakan secara virtual karena pandemi Covid-19.

Indonesia merupakan negara Asia Tenggara pertama yang menjadi negara mitra pameran industri yang diikuti oleh sekitar 4.000 peserta pameran, di antaranya 157 co-exhibitor dari Tanah Air.

Kolaborasi UMKM

Pengamat ekonomi, Nailul Huda, yang diminta tanggapannya mengatakan peran investasi penting sekali untuk pembangunan ekonomi Indonesia ke depan, apalagi jika bisa berkolaborasi dengan UMKM.

"Upaya pemerintah tidak hanya dari acara seperti ini, tetapi bagaimana transformasi di dalam negeri agar investor tertarik," kata Nailul.

Masalah di internal saat ini adalah masih lemahnya penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) yakni bagaimana investor yang masuk mengedepankan kegiatan pembangunan, investasi, atau bisnis yang berkelanjutan. "Transformasi investasi juga diperlukan," tandas Huda.

Baca Juga: