Presiden terpilih Prabowo Subianto melakukan konsolidasi dengan ketum partai politik koalisi untuk membicarakan perkembangan dan situasi pascapelantikan.

JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Plh. Presiden PKS Ahmad Heryawan yang juga populer dengan sapaan Aher mengungkapkan pertemuan beberapa ketum partai politik (parpol) dengan presiden terpilih Prabowo Subianto sebatas silaturahim.

Ditemui selepas pertemuan di depan gerbang Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Kamis (17/10), AHY menyebut beberapa ketum parpol pengusung Prabowo pada Kamis siang bersilaturahim dan berbagi pikiran mengenai hari-hari ke depan menjelang pelantikan presiden-wakil presiden pada 20 Oktober 2024.

Dalam pertemuan itu, AHY menyebut dirinya dan para ketua umum parpol yang menemui Prabowo juga menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada presiden terpilih itu, karena hari ini Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu merayakan hari lahir ke-73 tahun.

"Kita tahu bahwa harapan beliau, Pak Prabowo, setelah pelantikan presiden, kemudian pemerintahan baru terbentuk, kabinet baru terbentuk, bisa segera bekerja. Tidak lama-lama," kata AHY.

Oleh karena itu, AHY melanjutkan butuh kerja sama sekaligus koordinasi antarsesama partai politik pengusung dan anggota koalisi ke depannya. "Harapannya ini bisa lebih baik ke depan," kata AHY.

Di lokasi yang sama, Aher, yang juga ditemui selepas pertemuannya dengan Prabowo, menyebut kedatangannya ke Kantor Kemenhan hari ini untuk silaturahim.

"Silaturahim biasa ya. Tidak ada bahasan khusus. Ketua umum-ketua umum partai koalisi semua kumpul, membangun konsolidasi ke depan berjalan bersama-sama. Pokoknya ke depan bersama-sama membangun bangsa," kata Plh. Presiden PKS.

Bahas Negara

Ketum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyebut pertemuannya dengan beberapa ketum parpol dengan Prabowo diisi salah satunya dengan diskusi membahas situasi pascapelantikan. "Kami dari ketua umum partai koalisi diskusi dengan Pak Prabowo membahas perkembangan ke depan pascapelantikan," kata Bahlil selepas bertemu dengan calon presiden terpilih itu.

Dalam kesempatan itu, Bahlil juga membantah pertemuan itu membahas wacana bergabungnya PDI Perjuangan dalam barisan partai pendukung pemerintahan ke depan. "Tidak ada pembahasan itu. Kami bahas negara, bukan bahas partai," ucapnya.

Terpisah, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia Igor Dirgantara mengatakan pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto akan memperkuat pemerintahan ke depan.

"Pemerintahan Prabowo tentu akan menguat karena Megawati dan Prabowo melihat bahwa sistem pemerintahan di Indonesia tidak mengenal oposisi," kata Igor.

Menurut Igor, pemerintahan akan semakin menguat karena PDI Perjuangan dan Gerindra saling melengkapi kekuatan politik.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan pertemuan antara Megawati dan Prabowo akan terjadi dalam waktu dekat. "Insyaallah secepatnya ya, insyaallah," kata Puan.

Baca Juga: