Kelemahan utama pemain tak mampu memaksimalkan begitu banyak peluang. Ini harus benar-benar dibenahi oleh pelatih.

JAKARTA - Tim nasional Indonesia melaju ke semifinal Piala AFF 2022 sebagai peringkat kedua Grup A setelah menundukkan Filipina 2-1 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Senin (2/1). Meski melaju "Skuad Garuda" harus berbenah untuk menjaga asa meraih kemenangan di semifinal. Ada pekerjaan rumah (PR) yang sulit bagi pelatih shin Tae-yong jelang semifinal.

Penampilan tim asuhan Shin Tae-yong dalam laga terakhir penyisihan Grup A kontra Filipina jauh dari meyakinkan. Bahkan, Shin Tae-yong secara terbuka mengungkapkan rasa kecewanya. "Saya sangat tidak puas dengan pertandingan itu dan sangat tidak senang," ujar Shin dalam konferensi pers usai pertandingan.

Pelatih asal Korea Selatan tersebut marah karena anak-anak asuhnya tidak dapat menciptakan gol tambahan dari banyaknya peluang. Hasil itu pun membuat Indonesia gagal mewujudkan target menjadi juara Grup A.

Berdasarkan statistik resmi Piala AFF 2022, Indonesia membuat total 16 tendangan, dengan tujuh di antaranya tepat sasaran dan sembilan melenceng. Catatan tersebut jauh lebih baik daripada lawannya yang membuat delapan tembakan, di mana cuma empat yang menuju target.

"Mulai dari pertandingan pertama melawan Kamboja, saya menegaskan kepada pemain agar mencetak gol ketika mendapatkan peluang. Hari ini ternyata sama. Kami tidak bisa memanfaatkan peluang dengan baik. Padahal performa terus meningkat. Saya kecewa dan ini harus dievaluasi," jelas Shin.

PR Sulit

Pengamat sepak bola nasional, Wawan Dermawan, mengatakan Shin Tae-yong memiliki pekerjaan rumah yang sulit untuk menyiapkan Skuad Garuda jelang laga semifinal.Ini tentunya menjadi pekerjaan rumah yang sulitbagi Shin Tae-yong dalam finishing touch. Tak hanya itu, kedisiplinan pemain menjaga area. Lalu passing pun masih banyak kesalahan. "Ditambah lagi, timnas Indonesia memang sangat kalah dari segi bodi pemain lawan," ujarnya.

Dari awal kompetisi, kelemahan utama adalah menyempurnakan peluang.Banyak peluang sia-sia, bahkan saat tinggal berhadapan dengan penjaga gawang, seperti Witan Sulaiman saat melawan Thailand. Hanya seperti tidak ada pemain, Witan terus saja dipasang. Padahal banyak peluang gagal dimaksimalkan.

Untungnya, kata Wawan, Skuad Garuda memiliki modal motivasi kuat untuk pertandingan selanjutnya. "Saya rasa, keunggulan timnas Indonesia bisa dilihat dari semangat juang. Hal itu bisa menjadi motivasi tersendiri untuk memenangkan pertandingan," sambungnya.

Segi fisik pun sudah ada peningkatan. Pola bermain telah sesuai dengan instruksi. Terpenting ke depannya coba fokus pada teknik penyelesaian akhir atau finishing touch. Jangan ulangi lagi kesalahan-kesalahan dan jangan egois. Sebab sepak bola adalah permainan kolektif, kecuali benar-benar ada kesempatan untuk diselesaikan sendiri.

Indonesia (selisih gol +9) berada di peringkat kedua Grup A lantaran kalah selisih gol dari Thailand (+11) dengan sama-sama berpoin 10. Thailand, pada saat bersamaan mengalahkan Kamboja dengan skor 3-1. Di fase empat besar, Indonesia akan berjumpa juara Grup B dalam laga leg pertama Jumat (6/1) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Leg kedua di kandang lawan, Senin (9/1).

Dari laga kontra Filipina, gol-gol Indonesia dicetak Dendy Sulistyawan dan Marselino Ferdinan. Sedangkan tuan rumah memperkecil kedudukan melalui Sebastian Rasmussen. Dalam pertandingan itu,Shin Tae-yong menurunkan trio Witan Sulaeman, Dendy Sulistyawan, dan Saddil Ramdani di lini depan. ben/G-1

Baca Juga: