JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di luar Pulau Jawa dan Bali hingga 31 Januari 2022. "Perpanjangan dilakukan untuk 14 hari ke depan dari 18 sampe 31 Januari 2022," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Minggu (16/1).

Jumlah kabupaten dan kota yang menerapkan PPKM level 1 atau level yang paling longgar meningkat dari 227 menjadi 238 kabupaten dan kota. Kemudian, PPKM level 2 turun dari 148 menjadi 138. Sedangkan PPKM level 3 tersisa 10. Selain itu, tidak ada lagi kabupaten dan kota yang menerapkan PPKM level 4.

Masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan mengingat penyebaran Covid-19, terutama varian baru Omicron, masih perlu diwaspadai. Saat ini pemerintah juga sedang mempersiapkan vaksin Merah Putih maupun vaksin produksi dalam negeri lain untuk menambah pasokan vaksinasi Covid-19 yang diperkirakan akan dapat digunakan mulai semester dua tahun ini.

Dalam kesempatan yang sama, Airlangga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi juga menyetujui penambahan penonton Moto GP dari 63 ribu menjadi 100 ribu. Pada saat yang sama vaksinasi di lokasi perhelatan Motor GP di Mandalika telah mencapai angka vaksinasi dosis pertama yang tinggi.

"Di Lombok Tengah sebanyak 84 persen masyarakat umum dan 74 persen lansia telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Untuk wilayah ini pemerintah menargetkan menambahkan vaksin booster untuk 76.718 orang," kata Airlangga.

Sedangkan di kota Mataram vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah mencapai lebih dari 100 persen karena vaksinasi juga dilakukan untuk masyarakat dari luar kota.

"Di Mataram, sebanyak 61 persen lansia telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Pemerintah merencanakan menyedikan 158 dosis vaksin booster Covid-19," katanya.

Sedangkan menurut Senior Manager Strategic Delivery Unit Kementerian Kesehatan, Ririn Ramadhany, berdasarkan hasil penelitiannya, vaksin booster mampu meningkatkan titer antibodi untuk melawan infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. "Kami menemukan, booster homolog dan heterolog meningkatkan titer antibody. Tidak ada reaksi merugikan yang signifikan baik booster homolog maupun heterolog," kata Ririn.

Dia menuturkan, tidak ada perbedaan yang signifikan dari segi titer antibodi antarkelompok usia walaupun memang cenderung lebih rendah di kalangan lansia atau mereka yang berusia di atas 60. Kelompok umur tersebut 18-25, 26-40, 41-60, dan di atas 60 tahun.

Namun, Ririn menekankan titer antibodi bukan menjadi satu-satunya yang menentukan tingkat perlindungan diri melawan Covid-19. Selain itu, titer antibodi tidak selalu mencerminkan imunitas tubuh manusia. "Ini hanyalah salah satu faktor," tuturnya.Untuk booster homolog dengan vaksin Sinovac, ada peningkatan titer antibodi satu bulan setelah penyuntikan. Peningkatannya 7,8 kali dari segi titer antibodi.

Baca Juga: