JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menggunakan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan 2022 menggunakan metode baru. Para calon guru memperoleh materi yang berorientasi pada praktik pengalaman di lapangan, mengedepankan metode inquiry, serta membiasakan guru melakukan releksi.

"Selain itu, kami juga mendesain perkuliahan yang lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus, dan masyarakat melalui sistem digital," ujar Nadiem, dalam Penyerahan Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1, di Jakarta, Kamis (29/9).

Dia menyebut, pembaruan metode perkuliahan PPG prajabatan akan berdampak besar pada peningkatan kualitas guru. Hasilnya guru menjadi pendidik sejati yang profesional, adaptif, fleksibel yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik, serta menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Dia mengatakan, guru-guru yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan masa kini dan masa depan sangat dibutuhkan. Selain itu, guru harus mampu mendorong para pelajar untuk memaksimalkan potensi, minat, dan bakatnya agar menjadi para pemimpin perubahan di masa mendatang.

"Transformasi itu akan segera kita wujudkan dengan pembaharuan model perkuliahan program pendidikan profesi guru prajabatan tahun 2022," jelasnya.

Nadiem mengungkapkan, tahun 2022 Kemendikbudristek membuka 40 ribu kuota nasional bagi calon peserta PPG prajabatan. Pihaknya juga memberikan beasiswa dalam bentuk biaya pendidikan selama dua semester per satu tahun.

"Saya mengajak putra-putri terbaik bangsa yang memiliki tekad kuat menggerakan transformasi dan kemajuan pendidikan Indonesia untuk mendaftarkan diri sebagai peserta PPG prajabatan 2022," tandasnya.

Rektor Universitas Negeri Padang, Ganefri, meyakini desain baru PPG Prajabatan 2022 mampu menjawab tantangan zaman dan visi pendidikan nasional. Dia moncontohkan, dalam rekruitmen peserta PPG prajabatan dilakukan berdasarkan jumlah kebutuhan guru di lapangan.

"Adanya kepastian pengangkatan menjadi guru setelah lulus, lulusan PPG prajabatan akan memiliki relevansi yang kuat karena ditempatkan di sekolah sasaran," katanya.

Baca Juga: