Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melakukan transformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) dengan model baru. PPG Model Baru ini salah satunya untuk mempercepat implementasi Kurikulum Merdeka.

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melakukan transformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) dengan model baru. PPG Model Baru ini salah satunya untuk mempercepat implementasi Kurikulum Merdeka.

Mahasiswa PPG di Universitas Muhammadiyah Mataram, Frisco Imanuddin, mengatakan, PPG Model Baru menggunakan pembelajaran yang bersesuaian dengan Kurikulum Merdeka. Menurutnya, proses tersebut meruapakan paradigma baru dalam pembelajaran.

"Kurikulum ini kan mulai tahun 2020. PPG mungkin untuk percepatan pelaksanaan Kurikulum Merdeka itu," ujar Frisco kepada Koran Jakarta, saat rangkaian Press Tour Kemendikbudristek, di Mataram, Sabtu (9/12).

Frisco menerangkan, PPG Model Baru juga dibiayai penuh oleh pemerintah. Hal ini berbeda dari sebelumnya yang mana ada biaya per semester sebanyak 850 ribu rupiah. "Jadi bedanya yang dulu kita masih bayar dan menggunakan paradigma lama, yang sekarang ini dibiayai full pemerintah biaya studinya, kita menggunakan paradigma baru yaitu Kurikulum Merdeka," jelasnya.

Frisco menerangkan, Kurikulum Merdeka lebih komprehensif daripada kurikulum sebelumnya. Dalam Kurikulum Merdeka terdepat asesmen diagnostik untuk mengenali para siswa. "Paling menonjol ini adanya asesmen diagnostik. Mengenali siswa, menggali karakteristik siswa mulai latar belakang siswa dan cara belajarnya," katanya.

Dia menyebut, Kurikulum Merdeka juga memberikan ruang lebih untuk pembelajaran berbasis proyek. Setiak proyek diarahkan untuk peningkatan karakter siswa sesuai profil Pelajar Pancasila. "Yang kedua P5 itu adalah suatu proyek yang diberikan kepada anak dengan Kurikulum Merdeka untuk meningkatkan karakter sesuai profil Pelajar Pancasila," ucapnya.

Baca Juga: