JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PP Presisi) mengaku memiliki potensi pasar sangat besar di berbagai proyek infrastruktur. Sebagai perusahaan konstruksi sipil dan struktur bangunan di Indonesia, potensi tersebut mengacu pada proyek-proyek yang tengah dikerjakannya mulai dari jalan tol hingga gedung bertingkat.

Direktur Keuangan PP Presisi, Benny Pidakso, mengatakan Perseroan juga mempunyai kompetensi dan peralatan yang mendukung pembangunan proyek-proyek antara lain sekitar 1.500 unit armada alat berat dan delapan pabrik ready mix. "Potensi pasar PP Presisi sangat besar.

Dari proyek infrastruktur, antara lain jalan tol, pelabuhan laut, rel kereta, bandara, bendungan, jembatan, irigasi sampai gedung bertingkat mampu dikerjakan oleh perusahaaan," ungkap dia, Minggu (19/11). Nilai proyek pembangunan jalan tol diperkirakan 125 miliar rupiah per km. Pekerjaan sipil untuk pembangunan jalan mencapai 40 persen, sedangkan pekerjaan beton dan aspal sekitar 40 persen dengan nilai masing-masing 50 miliar rupiah.

Untuk pembangunan 25 km jalan tol, nilai pasar pekerjaan sipil 1,25 triliun rupiah, sedangkan pekerjaan beton dan aspal 1,25 triliun rupiah. Sementara itu, nilai proyek untuk pembangunan bendungan diestimasi mencapai 1 triliun rupiah per bendungan, dengan komposisi pekerjaan sipil 60 persen dan beton 30 persen.

Hal ini berarti untuk setiap bendungan, nilai pekerjaan sipil mencapai 660 miliar rupiah dan beton 330 miliar rupiah. Potensi pasar untuk pekerjaan sipil di proyek bendungan mencapai 31 triliun rupiah sedangkan untuk struktur beton sebesar 15,5 triliun rupiah. Menurut Benny, seluruh pekerjaan konstruksi infrastruktur membutuhkan jasa pendukung konstruksi berbasis alat berat yang sesuai dengan kompetensi Perseroan.

"Fakta tersebut membuat kami pemain terbesar di industri konstruksi berbasis alat berat untuk pekerjaan sipil dan struktur bangunan?" Kata Benny. Kontrak-kontrak yang diraih oleh Perseroan antara lain berasal dari pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta.

Sebagai gambaran, proyek infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 yang berpotensi digarap mencakup 856 km jalan, 25 km jalan tol, rel kereta sepanjang 639 km, bandara di 15 lokasi, 47 unit bendungan, dan gedung bertingkat publik sebanyak 7.062 unit.

yni/AR-2

Baca Juga: