JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat kembali, hari ini (2/8). Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi data kinerja industri pengolahan di dalam negeri dan indeks manufaktur di Tiongkok serta Amerika Serikat (AS).

Analisis Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Rabu (2/8), berpotensi rebound ke kisaran 6.930-6.950.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (1/8) sore, ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 44,86 poin atau 0,65 persen ke posisi 6.886,50. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,16 poin atau 0,22 persen ke posisi 963,46.

"Di akhir perdagangan, IHSG tertahan di zona merah yang tampaknya dipengaruhi sentimen eksternal dan internal," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Dari eksternal, bursa regional Asia ditutup melemah yang kemungkinan dipengaruhi oleh data manufaktur Tiongkok yang mengalami kontraksi.

Pada Selasa (1/8), lembaga survei swasta The Caixin China General Manufacturing PMI mencatatkan 49,2 pada Juli 2023 dari 50,5 pada Juni 2023, sebelumnya Badan Statistik Tiongkok pada Juli 2023 di 49,3, yang mengindikasi perekonomian Negeri Panda belum pulih pasca Covid-19.

Dari internal, di tengah terkendalinya inflasi dan indeks manufaktur di zona ekspansi, pasar menyikapi potensi kekeringan ekstrem yang dapat mengancam di dalam negeri dampak dari El Nino.

Baca Juga: