Diharapkan kolaborasi bersama pemerintah, kader hingga lintas sektor terus dilaksanakan sampai kekerdilan menipis.

JAKARTA - Posyandu dengan ILP menyediakan layanan kesehatan dan penurunan stunting. ILP adalah Integraai Layanan Primer."Posyandu yang sudah integrasi layanan primer memiliki semua jenis layanan, di satu tempat satu waktu," kata Kepala Dinas Kesehatan Jakarta, Ani Ruspitawati, Selasa.

Ani menjelaskan, posyandu terintegrasi ini mampu mewujudkan segala pelayanan kesehatan termasuk menekan angka stunting. Sementara itu, Plh Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Erizon Safari menyatakan posyandu ini pernah memenangkan lomba dalam bidang kesehatan.

Yang dimaksus adalah Posyandu di RPTRA Taman Sawo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Posyandu ini, kemarin dikunjungi Presiden Joko Widodo. Menurut Erizon, kemenangan itu tentunya juga didukung dengan peran para kader posyandu yang sudah terlatih dan berpengalaman. "Di kawasan ini tercatat sebanyak 43 balita dan diketahui anak stunting sudah lulus tahun kemarin," ujarnya.

Diharapkan melalui intervensi spesifik maupun sensitif mampu mengentaskan stunting khususnya di wilayah Jakarta Selatan. Intervensi gizi spesifik dengan memberi secara langsung seperti pemenuhan gizi ibu hamil dan bayi.

Sedangkan, intervensi sensitif yakni intervensi yang secara tidak langsung mempengaruhi kejadian stunting. Contoh, perbaikan pola asuh, pemberian bantuan sosial, penyediaan sarana air bersih dan sanitasi.

"Diharapkan kolaborasi bersama pemerintah, kader hingga lintas sektor terus dilaksanakan," harapnya. Pemerintah Kota Jakarta Selatan menargetkan 615 anak stunting mempunyai orang tua asuh sebagai upaya menurunkan angka prevalensi gagal tumbuh kembang anak.

Presiden mengunjungi Posyandu Terintegrasi RW02 Taman Sawo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan Posyandu Wijaya Kusuma, Bogor, dalam rangka Bulan Penimbangan Balita yang dilaksanakan serentak di seluruh Tanah Air di 338.000 posyandu. Pemerintah berikhtiar menekan prevalensi stuntingdari 37 persen ke 14 persen akhir tahun.

Soal DBD

Dalam kesempatan tersebut, Ani juga berbicara menggencarkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dua kali sepekan untuk menurunkan demam berdarah dengue (DBD). "PSN terus kita lakukan dan ditambah dari sekali menjadi dua kali sepekan," ujar Ani Ruspitawati saat ditemui di RPTRA Taman Sawo Jakarta Selatan, Selasa.

Ani menjelaskan program ini dilakukan setiap rumah secara serentak dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Selain menggencarkan PSN, dia juga melakukan pengasapan (fogging) serentak di sejumlah RW yang rawan DBD.

Dinkes juga masih melakukan persiapan untuk mengimplementasikan pelepasan nyamuk aedes aegypti mengandung wolbachia di Jakarta Barat. Wolbachia merupakan bakteri alami60 persen serangga seperti lalat buah dan lebah yang dipercaya mampu mengurangi penularan berbagai virus, termasuk demam berdarah.

Namun, sampai saat ini belum ada kepastian waktu pelepasan dapat dilakukan. Ani menekankan sejumlah program ini tentunya bertujuan besar untuk memutuskan rantai penyebaran sekaligus perkembanganbiakan virus dari gigitan nyamuk aedes aegypti.

"Jadi, yang paling penting sebenarnya penanganan DBD ini untuk memutuskan rantai penularan," ujarnya. Dinas Kesehatan menyatakan kasus DBD masih stabil serta tidak ada kenaikan. April sebanyak 3.164 kasus, Mei sebanyak 2.959 kasus hingga 10 Juni tercatat 218 kasus.

Data tersebut menunjukkan angka juga sudah lebih rendah ketimbang setengah bulan yang lalu. Dinas Kesehatan Jakarta menyatakan sejak awal 2024 hingga dari Mei 2024, diketahui 15 orang meninggal akibat DBD.

Adapun untuk pasien meninggal berasal dari kalangan anak hingga lansia.

Baca Juga: