JAKARTA - Sebagai komitmen transformasi digital melalui berbagai inovasi dan menyongsong 2024, PT Pos Indonesia (Persero) mempersiapkan aktivitas kerja yang terdigitalisasi pada banyak lini kerja, khususnya dalam penyaluran bantuan sosial (bansos).

Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Haris menjelaskan perseroan harus senantiasa memikirkan cara-cara baru untuk bisa melampaui target pendapatan. Pentingnya penyempurnaan tools berbasis digital, Pos Indonesia helat pertemuan dengan para kepala kantor cabang Pos Indonesia dari semua daerah.

"Kita tumbuhkan keyakinan bahwa Pos Indonesia layak dipilih untuk menyalurkan bansos. Penyaluran bansos di Pos Indonesia dimulai sejak 2006, dan 2017 berakhir. Tahun 2020 kembali menyalurkan bansos bantuan covid-19, disusul 2021 berupa bansos BBM. Lalu rutin menyalurkan BPNT (program Sembako) dan PKH," kata Haris dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/6).

Saat ini, tambahnya, Bank Indonesia (BI) membuat kebijakan digitalisasi bansos. Pos Indonesia telah menyiapkan tiga metode untuk menghadapi program BI tentang digitalisasi penyaluran bansos. Tiga metode tersebut yaitu menggunakan QRIS Pospay, USSD/SMS, dan voucher digital.

"Jika KPM (Keluarga Penerima Manfaat) punya smartphone, kita tawarkan pakai QRIS Pospay. Kalau penerima bansos hanya punya fitur phone, kita siapkan menggunakan SMS. Kalau misalnya penerima bansos tidak punya ponsel, kita siapkan voucher digital. Jadi saat nanti BI menerapkan itu (digitalisasi mekanisme pembayaran), kita sudah siapkan. Pos Indonesia telah mengikut uji coba di USSD. Pada Juni 2022, kita dinyatakan berhasil atas uji coba tersebut dan diminta mengajukan izin untuk penyebaran yang lebih luas," ujar Haris.

Lebih lanjut, Haris memaparkan Pos Indonesia mesti menerapkan sejumlah sikap terkait bisnis penyaluran dana (fund distribution), yaitu sebagai, Bisnis funddistribution merupakan bisnis yang serius digarap Pos Indonesia. Berapapun jumlah KPM yang jadi tugas Pos Indonesia utnutk disalurkan, harus dikerjakan dengan cepat dan sungguh-sungguh. Terlebih Pos Indonesia sudah punya pengalaman sejak 2020. Penerima bantuan diperlakukan sebagai pelanggan, sebagai raja.

Fokus Transformasi

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Faizal R Djoemadi, dalam paparannya menjelaskan pentingnya melakukan perubahan. Jika tidak mau berubah bertransformasi digital, Pos Indonesia tentu tidak akan sampai pada pencapaian besar seperti saat ini.

"Yang tetap jadi concern adalah perubahan. Kita harus waspada terhadap perubahan. amati, cermati, dan perhatikan baik-baik," katanya.

Pada kesempatan sama, Direktur Business Development dan Portofolio Management PT Pos Indonesia (Persero) Prasabri Pesti, menjelaskan bahwa pada 2024, akan banyak sekali inovasi yang dilakukan.

"Pertama, Financial Supply Chain Management (FSCM). Kedua, Tabungan Pos masih dalam kajian untuk regulatory, bisnis, dan teknologi. Kalau Tabungan Pos akan mendapat PSO juga dari Kominfo, karena ini bagian dari finansial inklusi maka akan kita ambil," katanya.

Ketiga, tambah Prasabri asalah Pinjam Pos. Ini sudah kita lakukan puluhan tahun. Yang ingin dilakukan tahun ini adalah digitalisasinya, single app, terintegrasi, dan lebih terkontrol. Para pensiunan bisa melakukan pinjam di Pos. Ini big challenge untuk mengubahnya. Kemudian tahun 2024 ditargetkan akan ada BLT by Pospay.

"Pospay ini harus dibesarkan, dipopulerkan dari sekarang karena kalau terlambat mempopulerkan di saat semua ini datang kita akan kehilangan," katanya.

Sementara itu, Direktur Human Capital Management PT Pos Indonesia (Persero), Tonggo Marbun, memaparkan pentingnya memperbaiki performa kinerja perorangan dalam kontek sumber daya manusia, yang pada ujungnya akan berdampak pada perbaikan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

"Kita sedang memperbaiki performa sistem manajemen kita yang berbasis OQR. Sejak awal tahun kita sudah menjalankannya. Untuk meningkatkan performa, akan diberlakukan performance insentive (Performance Base Reward) dimulai kuartal I 2023. Itu extra payment untuk Anda. Tujuannya memotivasi teman-teman dan sebagai bentuk apresiasi perusahaan atas pencapaian kinerja tahun 2022," katanya.

Baca Juga: