WASHINGTON DC - Biro Sensus Amerika Serikat (AS) merilis data baru penduduk, menunjukkan bahwa negara bagian Selatan dan Barat menambah kursi di DPR berkat pertumbuhan populasi dan migrasi. Sementara negara bagian Utara kehilangan kursi, sehingga mengalihkan sejumlah pengaruh politik ke daerah-daerah yang dikuasai Partai Republik.

Hitungan penduduk negara bagian yang dirilis pada Senin (26/4) adalah bagian dari sensus sepuluh tahun yang menentukan, apakah negara bagian menambah atau kehilangan kursi di kongres dan suara Electoral College yang selanjutnya membantu membentuk lansekap politik untuk dasawarsa berikutnya.

Penghitungan baru dari Sensus 2020 menunjukkan, negara bagian Texas barat daya akan menambah kursi terbanyak DPR, sebanyak dua kursi. Tambahan satu kursi akan diperoleh ke negara bagian selatan Florida dan North Carolina, serta ke negara bagian barat Colorado, Montana dan Oregon.

"Negara-negara bagian yang kehilangan satu kursi di DPR adalah New York, California, Illinois, Michigan, Ohio, Pennsylvania dan West Virginia," tulis VoA.

Perubahan itu terjadi karena di bawah UU AS, 435 kursi di DPR, serta suara di Electoral College yang menentukan presiden AS, dibagi di antara negara-negara bagian AS berdasarkan jumlah penduduknya.

Ketika negara bagian tumbuh karena bertambahnya penduduk, mereka memperoleh lebih banyak perwakilan di Kongres, sementara negara bagian yang penduduknya berkurang atau tidak tumbuh dengan cepat, akan kehilangan kursi di DPR.

Perubahan itu kemungkinan cukup bagi Partai Republik yang menguasai lembaga legislatif pada tingkat negara bagian seperti Texas dan Florida, untuk menciptakan distrik di negara-negara bagian itu yang mampu mengancam mayoritas tipis yang dimiliki Demokrat di DPR AS.

California masih merupakan negara bagian AS terpadat menurut data, tetapi karena penurunan penduduk, akan kehilangan kursi kongres untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Secara keseluruhan, angka sensus 2020 menunjukkan, populasi AS adalah 331.449.281, meningkat 7,4 persen dari 2010. Biro Sensus mencatat, peningkatan itu adalah yang terlamban kedua dalam sejarah AS. VoA/I-1

Baca Juga: