"Kami selama Ramadhan lebih banyak waktu untuk mengkaji kitab gundul guna meningkatkan kompetensi kemampuan santri dalam menguasai khusus bidang ilmu fiqih, hadist, tafsir, dan tasawuf," kata Pimpinan Ponpes Irsyadul Hamdi, KH Asep.

LEBAK - Sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memperdalam kajian kitab gundul atau kitab kuning selama Ramadhan 1444 Hijriah.

"Kamiselama Ramadhan lebih banyak waktu untuk mengkaji kitab gundul guna meningkatkan kompetensi kemampuan santri dalam menguasai khusus bidang ilmu fiqih, hadist, tafsir, dan tasawuf," kata Pimpinan Ponpes Irsyadul Hamdi,KH Asep,di Desa Rangkasbitung Timur, Lebak, Minggu.

Selama ini kajian kitab gundul di ponpesnya berjalan lancar dan dihadiri 60 santri. Pengkajian kitab gundul tersebut mulai dilaksanakan usai Sholat Dzuhur hingga Ashar. Selanjutnya dilakukan setelah tarawih hingga dinihari serta usai Sholat Subuh.

Mereka memperdalam pengkajian kitab kuning itu secara bandunganatau para santri mendengarkan isian kajian kitab gundul yang disampaikan oleh kyai maupun ustadz.

"Kami hari ini mengkaji Kitab Fathul Muin untuk memperdalam ilmu fiqih," katanya.

Pimpinan Ponpes Al Abror Aweh,KH Ahmad Hudori, menjelaskan selama Ramadhan mengkaji Kitab Qurrotul Uyun dan Tafsir Qur'an Jalalaen untuk memperdalam tentang bagaimana membangun rumah tangga berdasarkan ajaran Islam.Dalam kitab itu membahas 30 pasal dalam membangun rumah tangga, diantaranya keutamaan menikah, manfaat dan bahaya nikah, keutamaan memberikan nafkah, ancaman isteri jika tidak taat suami, dan cara memilih isteri yang soleh.

Tujuan kajian kitab itu agar terwujud keluarga sakinah, mawaddah, warahmah, atau hubungan suami istri yang dilandasi cinta dan penuh kasih sayang demi tercapainya rumah tangga yang memberikan ketentraman hidup.

Selain itu juga kajian kitab tafsir Quran Jalalaenyakni memperdalam kandungan dan makna isi Al Quran.

"Kami minta santri melalui kajian kitab kuning dapat memiliki keterampilan dan kecakapan, baik dalam pembacaan dan penyampaian yang benar," katanya.

Sementara ituPimpinan Ponpes Nurul Ihsan KalanganyarKH Daud Yusuf mengatakan pihaknya setiap Ramadhan mengkaji kitab kuning khusus Kitab Nihayat Az Zain untuk mendalami ilmu fiqih, tasawuf, dan akidah Islam. Kitab itu merupakankarya ulama terkemuka dunia asal Tanara, Provinsi Banten, bernama An Nawawi Al-Jawi yang wafat pada 1317 Hijriah.

Pengkajian kitab kuning di ponpes itu dihadiri sebanyak puluhan santri dari berbagai daerah di Tanah Air, diantaranya ada yang dari Batam dan Lampung. Penyampaian pengkajian denganlughoh(membaca) menggunakan Bahasa Jawa dan diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dan Sunda.

"Kami berharap dengan pengkajian kitab kuning dapat meningkatkan kompetensi santri dalam mengembangkan ilmu-ilmu fiqih, tasawuf, hingga akidah," katanya.

Baca Juga: