Petugas Polisi Individu (IPO) Polri yang bertugas dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Afrika Tengah (MINUCA), Briptu Renita Rismayanti menambah catatan sejarah prestasi tingkat internasional yang diukir oleh Polwan Polri setelah 12 tahun.
JAKARTA - Petugas Polisi Individu (IPO) Polri yang bertugas dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Afrika Tengah (MINUCA), Briptu Renita Rismayanti menambah catatan sejarah prestasi tingkat internasional yang diukir oleh Polwan Polri setelah 12 tahun.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho di Jakarta, Jumat (17/11), mengatakan selain Briptu Renita, United Nations Women Police of the year award pertama kali dianugerahkan kepada polwa pada Peace Keeping Mission tahun 2011.
"Pada tahun itu salah satu Srikandi Indonesia dianugerahkan penghargaan level internasional tersebut," kata Sandi.
Menurut Sandi, Briptu Renita telah mendedikasikan diri melalui jabatannya sebagai crime databes officer (petugas bagian basis data kriminal) untuk perdamaian dunia melalui Individual Police Officer (IPO) di Republik Afrika Tengah atau disebut MINUSCA.
"Berbekal dengan pengalaman berdinas di Divisi Hubungan Internasional Polri (Divhubinter Polri), Nita (sapaan akrab Renita) menunjukkan performa terbaik hingga diakui oleh United Nations Headquarter (UNHQ) dan dianugerahi penghargaan tersebut," ujar Sandi.
UN Police Women of the year 2023 diterima Briptu Renita pada dari PBB pada Kamis (16/11) dalam ajang Pekan Polisi PBB tahunan di Markas Besar PBB di New York.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB Jean-Pierre Lacroix memuji peran Briptu Renita dalam pemeliharan perdamaian, membantu kerja Polisi PBB dalam mengkonseptualisasikan dan mengembangkan basis data kriminal yang memungkinkan Polisi PBB untuk memetakan dan menganalisis "hotspot" kejahatan dan kekacauan yang pada gilirinya, membantu pasukan keamanan negara untuk merencanakan operasi mereka dengan lebih baik dalam mendukung penduduk setempat.
"Dia (Renita) berfungsi sebagai contoh yang bagus tentang bagaimana partisipasi dan kepemimpinan perempuan dalam pemeliharaan perdamaian meningkatkan efektivitas pekerajaan perlindungan dan pembangunan perdamaian kita untuk lebih memenuhi tantangan hari ini dan besok," kata Jean dalam keterangannya.
Penasihat Polisi PBB Faisal Shahkar menambahkan, masa depan kepolisian PBB kini semakin terbantu atas kerja Briptu Renita.
Menurut Faisal, kontribusi Briptu Renita dalam tugasnya membuktikan, tak hanya laki-laki, tapi polisi perempuan juga dapat menjebol gagasan baru berbasis teknologi.
"Dia (Renita) dan rekan-rekannya membantu membangun kepercayaan dan kepercayaan antara otoritas lokal dan komunitas, yang membuat pekerjaan Polisi Perserikatan Bangsa-Bangsa lebih efektif dan orang-orang lebih aman," kata Faisal.
Sejak 2014 Briptu Renita memulai karir di Polri sebagai petugas informasi publik dan bekerja di bidang pelatihan, administrasi, serta logistik.
Usai menerima penghargaan PBB, Briptu Renita merasa beruntung dapat menggunakan keahlian di bidang teknologi yang dimilikinya untuk meningkatkan keamanan bagia orang-orang di seluruh Republik Afrika Tengah.
"Saya berharap visibilitas yang datang dari memenangkan penghargaan ini akan memperkuat di antara perempuan dan anak perempuan bahwa semua bidang keahlian dalam kepolisian terbuka untuk kita," kata Renita dalam video yang dibagikan DivHumas Polri.
Polwan berusia 27 tahun itu berharap penghargaan yang diraihnya bisa menjadikan motivasi bagi diri sendiri untuk terus mengembangkan diri lebih baik lagi demi memajukan Polri. Serta bisa menjadi motivasi bagi rekan-rekan Polri lainnya.
"Award ini tidak akan tercapai tanpa dukungan Kepala Kepolisian RI. Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolri yang telah mendukung saya dalam misi PBB ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kadiv Hubinter Polri atas seluruh dukungan dan bimbingan kepada saya," kata Briptu Renita.
Hampir setiap tahun Polri mengirimkan Kontingen Garuda Bhayangkara (Garbha) Satgas FPU ke negara-negara konflik perang, salah satunya MINUSCA. Sejak 1989, Polri sudah mengirimkan 3.324 personel sebagai FPU maupun IPO pada 22 misi di 22 negara, sehingga Polri berhasil menempati posisi ke 11 pada kategori kepolisian negara yang paling berkontribusi dalam bantuan misi perdamaian PBB.
Pelepasan Kontingen Garuda Bhayangkara Satgas FPU 5 dipimpin oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Selasa (19/9).
Satgas FPU 5 MINUSCA sebelum diberangkatkan ke daerah misi wajib melewati tahapan latihan pra penugasan selama tujuh bulan di Pusat Misi Internasional Polri (Serpong) dan juga telah dibekali dengan kemampuan berstandar PBB seperti penanganan huru hara, penanganan pencarian dan penyelamatan, investigasi, intelijen, negosiasi, kontra teroris, perlindungan VIP, penembak jitu, komunikasi elektronik, mekanik hingga medical combat. Kapolri berharap pelaksanaan misi dapat berjalan optimal serta berkontribusi terhadap perdamaian di wilayah penugasan.
"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian Luar Negeri, Divhubinter Polri, dan seluruh pihak yang turut berkontribusi dalam mendukung kesiapan kontingen ini," ujar Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo Sigit.