Polri tengah menyiapkan strategi mengatasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus mudik dan arus balik mudik Lebaran dengan menempatkan alat pengukur jumlah kendaraan di setiap pintu tol.

JAKARTA - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mulai menyiapkan strategi guna mengatasi kepadatan arus lalu lintas di jalan tol serta mencegah kemacetan saat puncak arus balik dan arus mudik Idul Fitri 1444 H.

Kepala Divisi Humas (Kadivhumas) Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho di Jakarta, Rabu (12/4), mengatakan strategi tersebut disiapkan berdasarkan pengalaman mudik tahun 2022.

"Saat ini kami sudah bekerja sama juga dengan Jasamarga bahwa setiap pintu tol itu sudah ada alat pengukur jumlah kendaraan yang lewat," kata Sandi.

Alat pengukur itu membantu petugas di lapangan untuk menerapkan strategi pengaturan lalu lintas di jalan lintas utara, lintas tengah, dan lintas selatan; sehingga penumpukan akan terukur mulai dari gerbang tol.

Sandi menjelaskan apabila visualisasi atau jumlah kendaraan di jalan tol melewati 5.500 kendaraan, maka akan diterapkan arus berlawanan atau contraflow satu jalur.

"Kemudian, kalau sudah melewati 6.000 kendaraan akan di-contraflow dua jalur, kalau sudah 7.000 ke atas maka akan contraflow untuk tiga jalur," jelasnya.

Jika kepadatan tidak terelakkan, maka kendaraan akan diarahkan untuk mengalihkan arus atau dengan rekayasa lalu lintas lainnya.

Sandi menekankan pengaturan lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan tidak hanya dilakukan di jalan tol, tetapi juga diikuti dengan pengaturan di jalan arteri lainnya.

"Karena begitu pula jalan antrean macet juga ketemunya seperti (insiden) Brexit (Brebes Exit) yang lalu. Ini kami antisipasi tidak terulang," katanya.

Pemerintah memperkirakan sebanyak 123,8 juta orang melakukan perjalanan saat libur mudik Lebaran 2023. Angka tersebut meningkat 44 persen dibandingkan tahun 2022 yang hanya sekitar 85 juta orang.

Dari jumlah itu, diperkirakan 99,22 juta orang menggunakan transportasi darat; di mana 22,07 persen (27,32 juta orang) menggunakan mobil pribadi; 20,3 persen (25,13 juta orang) mengendarai sepeda motor; 18,39 persen (22,77 juta orang) menggunakan bus; 11,69 persen (14,47 juta orang) menggunakan kereta api antarkota; serta 7,7 persen (9,53 juta orang) menggunakan mobil sewa.

Daerah tujuan perjalanan terbanyak ialah Jawa Tengah sebesar 26,45 persen (32,75 juta orang); Jawa Timur sebanyak 19,8 persen (24,6 juta orang); dan Jawa Barat 16,73 persen (20,72 juta orang).

Untuk jalan tol, Pemerintah menyiapkan total panjang jalan tol dilalui pemudik sepanjang 2.620,01 Km yang membentang mulai Jawa (1.718,16 km); Sumatera 738,46 Km; Kalimantan 97,27 Km; Sulawesi 61,46 Km; dan Bali 10,07 Km.

Satu Arah

Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat memastikan rekayasa lalu lintas satu arah atau one way pada momen arus mudik Lebaran 2023 di ruas Jalur Tol Trans Jawa, tidak akan menutup arus kendaraan dari Bandung ke Jakarta.

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Kombes Pol Wibowo mengatakan penerapan one way dipastikan mulai diterapkan dari KM 70 Tol Cikampek-Palimanan atau di kawasan Gerbang Tol Cikatama ke arah timur. Sehingga one way dari barat menurutnya diterapkan setelah Simpang Susun Cikampek.

"Kalau sekarang one way mulai dari KM 70," kata Wibowo di Gedung Ditlantas Polda Jawa Barat, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu.

Baca Juga: