Gresik - Petugas Kepolisian Resor (Polres) Gresik menggelar kegiatan bakti sosial dantrauma healingbagi masyarakat terdampak sekaligus membantu percepatan penanggulangan bencana gempa di Bawean.

Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom di Bawean, Gresik, Minggu malam, mengatakan dalam kegiatan tersebut pihaknya mengerahkan total 31 personel yang dibagi menjadi tim kesehatan dantrauma healing.

"Adapun yang sudah kami lakukan sebelumnya adalah membangun posko, tempat pengungsian dan dapur lapangan bagi masyarakat terdampak," katanya.

AKBP Adhitya menjelaskan, paket bantuan yang disediakan berupa sembako, kebutuhan dasar, obat-obatan, matras danbed cover.

"Dalam hal ini kehadiran pemerintah sudah dirasakan oleh masyarakat terkait penanganan percepatan bencana di Gresik, sehingga bisa dilakukan secara sinergi," ujarnya.

Dalam kegiatan bakti sosial, lanjutnya, masyarakat sangat antusias untuk mengikutitrauma healingdan memeriksakan kesehatannya.

"Masih banyak warga yang trauma sehingga kami menurunkan timtrauma healingdan juga memeriksa kesehatan warga terdampak gempa di Pulau Bawean," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap dengan adanya bakti sosial dantrauma healingdapat meringankan beban masyarakat.

"Semoga bencana ini menjadi yang terakhir dan masyarakat tidak mengalami trauma sehingga bisa kembali ke rumah masing-masing," tuturnya.

Sebelumnya, Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai pendampingan psikososial menjadi kebutuhan yang mendesak untuk menyembuhkan rasa trauma para warga Kepulauan Bawean Gresik Jawa Timur yang menjadi korban gempa bumi.

Selain itu, sebagian besar dari total jumlah korban yang menempati posko pengungsian mengalami rasa trauma dengan apa yang mereka alami.

Data termutakhir dari tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur total jumlah korban gempa di Bawean ada sebanyak 17.644 orang, yang di antaranya ada 6.277 orang anak-anak, 2.534 orang lanjut usia, dan selebihnya berusia dewasa (17-55 tahun).

Baca Juga: