Hasil autopsi RSU Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, terungkap pasangan suami istri warga Benhil ditemukan sejumlah tanda-tanda kekerasan di beberapa bagian tubuh korban.

JAKARTA - Kedua mayat yang terbungkus bed cover dengan tangan terikat di bawah jembatan Sungai Klawing, Purbalingga, Jawa Tengah, ternyata adalah pasangan suami istri (pasutri) yang tinggal Jalan Pengairan Nomor 21, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto menjelaskan berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah kediaman korban, Senin (11/9), pasutri, Husni Zarkasih, 57 tahun, dan Zakiya Husni, 52 tahun ini , diduga korban pencurian dengan kekerasan hingga tewas.

Dalam penggeledahan di rumah pasutri tersebut, Polres Jakarta Pusat mendapati bercak darah yang tercecer. "Itu (bercak darah) dari mulai pintu masuk itu sudah ada darah, di ruang tamu sampai mulai kamar," ujar Suyudi.

Suyudi membenarkan jika penyelidikan pihaknya berdasarkan temuan mayat di Purbalingga, Jawa Tengah. "Dari sana diadakan pengecekan. Dari pengecekan sidik jari keluar data, kita waktu itu belum ada pelaporan ini. Dari sana dulu memberikan informasi ke Polsek Tanah Abang, dan dicek ternyata bener ada kasus ini, ada bekas darah," jelasnya.

Saat hendak menggeledah, lanjut Suyudi, pihaknya mendapati rumah dalam keadaan terkunci. Tak ayal, polisi langsung mendobrak dan mendapati keadaan rumah sudah porak poranda. "Keadaan rumah terkunci. Pintu dua-duanya," ucapnya.

Ia menambahkan jika lantai atas rumah korban digunakan sebagai indekos. "Ini kan kos-kosan nih di atas. Itu juga terkunci," tambahnya.

Tak hanya itu, polisi juga mendapati sejumlah barang milik korban raib. "Dalam kamar sudah acak acakan dan sebagainya. Diduga brankas juga dibawa. Terus emas, perhiasan sama sertifikat tanah," ungkapnya. Hingga kini polisi masih terus mengusut temuan tersebut.

Sementara itu, Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono mengaku belum dapat memastikan lokasi pasti pembunuhan pasutri tersebut.

Hasil Autopsi

Dia menambahkan hasil autopsi RSU Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, ditemukan sejumlah tanda-tanda kekerasan di beberapa bagian tubuh korban. Selain itu saat autopsi, polisi berhasil mengidentifikasi identitas kedua korban. "Kami masih koordinasi dengan Polres Purbalingga, masih mencari tahu TKP di mana. Bisa jadi di rumah korban di Benhil, lalu mayat korban dibuang di Purbalingga," kata Lukman.

Dia mengatakan, pihak keluarga korban malam ini akan menuju Purbalingga untuk menyempurnakan hasil autopsi. Setelah itu, kedua korban direncanakan akan dimakamkan pihak keluarga di kampung halaman mereka di Pekalongan, Jawa Tengah.

Kepala Satreskrim Polres Purbalingga Ajun Komisaris Polisi Tarjono Sapto Nugroho menjelaksan Tim Inafis Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Purbalingga, Jawa Tengah, berhasil mengidentifikasi identitas dua mayat yang ditemukan di bawah jembatan Sungai Klawing, Desa Palumbungan, Purbalingga.

Menurut dia, dugaan pembunuhan tersebut diketahui dari kondisi korban saat ditemukan, yakni adanya luka di kepala dan wajah, tangan dan kaki terikat, serta terbungkus bed cover.

Saat ditemukan, kata dia, posisi korban bersebelahan dan diduga dilempar dari atas jembatan karena adanya bercak darah di jembatan. "Hingga pukul 11.00 WIB, autopsi terhadap kedua korban masih berlangsung. Korban diperkirakan meninggal dunia sekitar 12 jam yang lalu," katanya.

Lebih lanjut, Tarjono mengatakan pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya mukena milik korban. Kendati demikian, kata dia, pihaknya belum bisa membuktikan dugaan pembunuhan tersebut.

Menurut dia, pihaknya akan menemui keluarga korban untuk menelusuri kronologi kejadian sebelum kedua korban ditemukan meninggal dunia Dengan demikian, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan ada TKP baru selain lokasi penemuan dua mayat korban. "Kami masih kontak Polres Metro Jakarta Pusat untuk bisa bertemu keluarga korban dan dibawa ke sini agar bisa dilakukan pemeriksaan," katanya.emh/Ant/P-5

Baca Juga: