COLOMBO - Polisi Colombo pada Kamis (8/4) menangkap "Mrs World 2020", Caroline Jurie,atas tuduhan penyerangan saat terjadi pertikaian di atas panggung di mana dia telah mencopot paksa mahkota yang telah disematkan di kepala pemenang saat pengumuman juara ajang "Mrs Sri Lanka 2020" pada Minggu (4/4) malam.

Jurie mencopot paksa mahkota dari Pushpika de Silva beberapa menit setelah dia dinobatkan sebagai "Mrs Sri Lanka 2020".

Jurie adalah "Mrs Sri Lanka" tahun sebelumnya (2019) dan telah memenangkan kompetisi "Mrs World" yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan yang berbasis di California pada 2020

Pushpika de Silva membutuhkan perawatan rumah sakit setelah kejadian tersebut dan insiden yang memalukan ini dilihat secara langsung oleh penonton yang terpana memenuhi gedung teater serta penonton di media sosial.

"Kami telah menangkap Jurie dan (rekannya) Chula Manamendra sehubungan dengan tuduhan penyerangan dan menyebabkan kerusakan pada Nelum Pokuna (gedung teater)," kata pejabat senior polisi bernama Ajith Rohana.

De Silva mengatakan kepada wartawan di luar kantor polisi Cinnamon Gardens di Colombo Kamis bahwa dia siap untuk mencabut tuntutan jika Jurie membuat permintaan maaf publik, namun sayangnya Jurie menolak permintaan itu.

"Saya mencoba mengakhiri ini di luar pengadilan, tetapi dia menolak," kata de Silva. "Saya bisa memaafkan, tapi tidak akan melupakan (perbuatannya)," imbuh dia.

Dalam insiden pada Minggu malam, Jurie mengklaim bahwa de Silva telah bercerai dan karena alasan itu ia tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan anugerah "Mrs Sri Lanka 2020".

Untuk bisa mengikuti kontes kecantikan itu, setiap peserta harus memenuhi syarat seperti kontestan harus sudah menikah dan tidak bercerai. Saat ini De Silva berpisah dengan suaminya, tetapi mereka masih terikat pernikahan secara resmi.

Sementara itu pihak panitia penyelenggara kontes mengatakan mereka mengklaim kompensasi dari Jurie atas kerusakan pada panggung dan ruang ganti di belakang panggung di mana beberapa cermin telah dihancurkan.

Jurie juga telah dituduh oleh penyelenggara membawa nama buruk ke acara tersebut.

Pemegang waralaba lokal untuk kontes tersebut, Chandimal Jayasinghe, mengatakan mereka sangat terganggu dan dengan tulus menyesali perilaku Jurie.

Sementara itu di media sosial ramai muncul seruan untuk melucuti Jurie dari gelar "Mrs World", dengan salah satu meme meminta agar titelnya diganti menjadi "Mrs Under World". AFP/I-1

Baca Juga: