JAKARTA - Penyidik kepolisian telah memeriksa hasil rekaman kamera pengintai Closed Circuit Television (CCTV) yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Editor Metro TV, Yodi Prabowo.

"Kita sudah mengambil CCTV yang ada di pinggir jalan tol," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, di Mako Polda Metro Jaya, Senin (13/7).

Selain CCTV yang berada di sekitar TKP, penyidik kepolisian juga masih mencari kamera pengawas lainnya yang kemungkinan bisa memberi petunjuk dalam kasus tersebut. "CCTV sudah kita ambil, kita masih mencari CCTV yang lain lagi. Baru kemarin kita ambil, ini sedang kita dalami," ujarnya.

Yusri mengatakan saat ini rekaman CCTV tersebut sedang diselidiki oleh tim khusus Polda Metro Jaya.

Dia pun berharap para penyidik bisa menemukan titik terang agar bisa segera mengungkap kasus ini. "CCTV saat ini tengah diselidiki melalui tim khusus yang dibentuk oleh Pak Kapolda ini. Mohon doanya teman-teman semuanya semoga kita bisa ungkap semua," pungkasnya.

Hasil Otopsi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri, menjelaskan hasil autopsi menyebutkan tubuh editor Metro TV ditemukan luka di bagian leher dan dada korban akibat sayatan senjata tajam.

"Tim penyidik sudah melakukan autopsi kepada korban yang luka di leher itu mengakibatkan robek di tenggorokan. Itu yang membuat korban meninggal dunia," kata di Polda Metro Jaya, Senin (13/7).

Menurut Yusri, luka tusukan di bagian sebelah kiri mengakibatkan Yodi Prabowo mengalami luka parah. Hal ini karena luka tusukan menembus tulang iga dan paru-paru korban. "Luka tusukan di dada sebelah kiri korban yang mengakibatkan luka parah sehingga menghembuskan napas terakhir," ujar Yusri.

Kendati demikian, Yusri menuturkan pihaknya mengerahkan dua ekor anjing pelacak memburu terduga dalang pembunuh Yodi. Setelah dilakukan pelacakan, anjing tersebut berhenti di sebuah warung kopi di dekat Danau Kapalio di Jalan Batako, Ulujami.

"Ada pisau dapur di lokasi, sehingga indikasi sementara pisau dapur digunakan untuk menusuk korban. Ini dugaan sementara. Makanya, kita gunakan anjing yang ada untuk mengendus asal pisau tersebut," tuturnya.

Menurut Yusri, tim khusus yang dibentuk Kapolda sudah mengambil rekamanan CCTV yang berada di pinggir tol. "CCTV saat ini tengah diselidiki melalui tim khusus yang dibentuk oleh Kapolda," jelas Yusri.

Selain itu, Yusri mengaku hingga saat ini belum bisa menyebutkan motif pelaku melakukan pembunuhan kepada korban.

"Tersangka belum bisa ditemukan, jadi motifnya belum bisa ditemukan," sambungnya.

n jon/P-5

Baca Juga: