Polri terus melakukan penyelidikan kasus underpass longsor Jalan Perimeter Selatan. Penyilidikan untuk menemukan beberapa bagian.

JAKARTA - Penyidik Polres Metro Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) menunggu hasil olah tempat kejadian perkara oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri terkait longsor dinding beton underpass jalur rel kereta api bandara.

'"Jadi tim Labfor, Inafis dan penyidik Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta sudah selesai mengolah TKP saat ini kita masih menungu hasil olah TKP," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, di Jakarta, Rabu (8/3).

Argo mengatakan penyidik Polres Metro Bandara Soetta akan menganalisa dan mempelajari pihak yang terkait kejadian yang menewaskan seorang penumpang kendaraan mobil itu. "Ini ada pidana atau tidak di situ," ujar Argo.

Argo mengungkapkan beberapa saksi telah dimintai keterangan sementara terkait peristiwa longsor dinding beton tersebut. Sebelumnya, tembok beton sepanjang 20 meter di jalur Perimeter Selatan Bandara Internasional Soetta Tangerang Banen, ambruk pada Senin (5/2) sekitar pukul 17.45 WIB.

Argo menegaskan, unsur pidana atas kecelakaan harus menunggu hasil resmi dari laboratorium forensik terlebih dahulu. "Belum, belum kami temukan hasil dari laboratorium forensik," kata dia.

Argo menegaskan proses olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilangsungkan. Tim dari Undonesia Automatic Fingerprint Identification System Bareskrim Polri, Polres Bandara Soekaeno-Hatta, dan tim laboratorium Mabes Polri sudah memeriksa enam orang saksi, yaitu empat orang warga dan dua orang dari PT Waskita Karya.

"Dari Waskita ada dua orang yang diperiksa. Sementara masih dalam pemeriksaan dari pihak kepolisian Bandara Soetta," ujar Argo.

PT Waskita Karya yang dimintai keterangan merupakan kontraktor dari terowongan underpass tersebut, sedangkan untuk desain underpass merupakan hasil kerja PT KAI. Argo menyatakan, kepolisian akan melihat peran kontraktor dalam pengawasan perawatan tembok terowongan tersebut.

"Nanti kami lihat, kami cek apakah perawatan itu berlaku seumur hidup atau cuma setahun, namanya perawatan satu proyek itu berapa lama kami lihat semua SOP [standar operasional prosedur] yang ada," katanya lagi.

Uji Coba

Sementara itu, uji coba operasi menggunakan lokomotif dan rangkaian KA bandara oleh tim teknis PT KAI menyatakan jalur bisa dilalui sesuai perjalanan KA dengan pembatasan kecepatan sementara.

"Hasil uji coba serta kajian teknis oleh konsultan independen hari ini menyatakan bahwa jalur telah bisa dilalui KA bandara, maka malam ini (Kamis) kereta beroperasi kembali," kata Heru Kuswanto, Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar kecepatan Kereta Api Bandara untuk sementara dikurangi.
"Kita minta kecepatan diturunkan," kata Budi

Budi menjelaskan bahwa untuk konstruksi KA Bandara sendiri secara struktur sudah memenuhi syarat untuk pengoperasian. "Untuk konstruksi KA tidak ada hal yang kurang, jadi secara struktur sudah memenuhi syarat seyogyanya untuk bisa digunakan," ujarnya.

Karena itu, Ia menilai KA Bandar seharusnya sudah bisa dioperasikan kembali asalkan ada jaminan dari kontraktor agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Oleh karenanya, minta jaminan dari kontraktor pelaksana untuk melakukan satu tata cara yang baik agar tidak mungkin terjadi sesuatu," tuturnya. pin/emh/Ant/P-5

Baca Juga: