JAKARTA - Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) menemukan tiga ekor sapi asal Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) di Koja, Jakarta Utara, mengidap gejala penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara, Unang Rustanto,di Jakarta Utara, Jumat, mengonfirmasi temuan tersebut.

"Begitu diketahui terindikasi PMK Rabu, ketiga sapi langsung diisolasi, dikarantina, jauh dari sapi lainnya. Kemudian dilakukan penanganan pengobatan," katanya. Ia menjelaskan sebenarnyahanya ada satu sapi yang bergejala dan dua sapi lagi ada di dekatnya. "Semua sudah kami isolasi dan sedang menunggu petugas pemeriksa dari Balai Veteriner Subang," kata Unang.

Petugas pemeriksa Hewan Kurban Suku Dinas KPKP Jakarta Utara, Agus Unarso,menyebutkan saat memeriksa menemukan tiga ekor sapi dengan tanda-tanda klinis seperti PMK. Menurut Unang, diagnosis terhadap gejala sapi tersebut selain PMK juga masih ada lagi penyakit lainnya.

Namun, kalau benar tertular PMK, maka tidak ada pilihan lain selain sapi tersebut akan disembelih saat itu juga agar tidak menularkan ke sapi lainnya. Unang pun mengapresiasi petugas pemeriksa hewan kurban yang sigap menghadapi situasi tersebut dengan cara mengisolasi sapi-sapi yang diduga tertular PMK selama 14 hari.

Baca Juga: