PM Trudeau sebut Kanada hadapi kebakaran hutan sangat parah
TORONTO - Kanada saat ini sedang menghadapi kebakaran hutan yang sangat parah, menyakitkan, dan memilukan, kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Senin.
"Kami berdiri bersama ratusan perempuan dan laki-laki pemberani yang memerangi kebakaran hutan di seluruh negeri," kata Trudeau dalam sesi pengarahan pers.
Trudeau menekankan bahwa Kanada saat ini menghadapi "musim kebakaran hutan yang sangat parah". Kanada sedang bekerja sama dengan beberapa negara seperti Selandia Baru, Afrika Selatan, dan Prancis untuk pemadaman api.
"Sejauh ini, kami telah menyetujui tiga permintaan untuk bantuan federal di Alberta, Nova Scotia, dan Quebec. Bantuan ini termasuk mengerahkan anggota Angkatan Bersenjata Kanada guna membantu peran pemadam kebakaran, sumber daya pengangkutan udara, dan dukungan teknik," kata dia.
Kanada terus melatih petugas pemadam kebakaran melalui Wildfire Training Fund, sebuah inisiatif pemerintah dalam mendukung lebih dari 300 petugas pemadam kebakaran dan 125 penjaga kebakaran dari kalangan masyarakat adat untuk dipekerjakan dan dilatih musim ini.
Sejauh ini pada 2023, telah terjadi 2.214 kebakaran hutan secara nasional, dan sekitar 3,3 juta hektar telah terbakar, kata Menteri Keamanan Publik Bill Blair, berbicara kepada pers.
"Saat ini ada 413 kebakaran hutan yang terjadi dan 249 di antaranya dianggap tidak terkendali. Ada juga 18 kebakaran hutan aktif yang secara khusus berdampak pada penduduk asli Kanada, dengan enam kebakaran di Alberta, lima di Saskatchewan, satu di Wilayah Barat Laut, empat di Quebec dan dua di Nova Scotia," ujar Blair.
Hingga Rabu (5/6), diperkirakan 26.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka, katanya.
Kanada telah dihadapkan dengan kebakaran hutan sejak awal Mei.
Saat ini ada lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran yang membantu memadamkan api dari AS, Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan. Kanada berharap akan ada petugas pemadam kebakaran tambahan dari Prancis.