DEN HAAG- Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, pada Senin (10/7) mengatakan bahwa dia akan pensiun dari dunia politik setelah jatuhnya pemerintahan koalisi yang dipimpinnya. Pengumuman Rutte itu amat mengejutkan karena hal itu akan mengakhiri kariernya sebagai pemimpin terlama Belanda.

Rutte, 56 tahun, yang telah memimpin empat pemerintahan koalisi sejak 2010, pada Jumat (7/7) lalu mengumumkan jatuhnya koalisi empat partai karena pertikaian mengenai batasan jumlah pencari suaka.

"Kemarin pagi, saya mengambil keputusan bahwa saya tidak lagi cocok menjadi ketua baru Partai Volkspartij voor Vrijheid en Democratie (VVD), dan saat pemerintahan baru dilantik setelah pemilihan umum nanti, saya akan berhenti dari dunia politik," ucap Rutte di hadapan parlemen.

"Ketika kabinet baru dilantik, saya akan meninggalkan dunia politik," imbuh dia seraya mengatakan bahwa dia tetap dalam kapasitas sementara sampai pemilihan umum digelar, yang kemungkinan besar dilaksanakan pada pertengahan November nanti.

Pernyataan Rutte itu diutarakan sebelum ia menghadapi pemungutan suara di parlemen pada Senin malam yang akan mencoba melengserkan sebagai perdana menteri sementara karena dua partai oposisi dari sayap kiri dan partai sayap kanan pemimpin Geert Wilders telah mengajukan mosi tidak percaya pada Rutte.

"Namun agar Rutte berhasil dilengserkan, pemungutan suara membutuhkan dukungan dari setidaknya satu dari empat partai dalam koalisi Rutte yang jatuh pada Jumat pekan lalu," lapor media di Belanda.

Agustus lalu, Rutte, menjadi PM terlama dalam sejarah Belanda. Dia adalah pemimpin Partai VVD yang konservatif selama 17 tahun. AFP/ST/I-1

Baca Juga: