Christopher Luxon pada Sabtu (14/10) terpilih sebagai PM New Zealand mendatang. Ia akan menggantikan pemimpin Partai Buruh Chris Hipkins, yang menggantikan Jacinda Ardern sebagai perdana menteri pada Januari lalu

WELLINGTON - Politisi New Zealand, Christopher Luxon, mengatakan merupakan sebuah keistimewaan yang luar biasa untuk bangun pada hari Minggu (15/10) sebagai perdana menteri yang akan datang dan kini ia mengincar peruncingan bagi membentuk pemerintahan koalisi baru.

Para pemilih mengakhiri enam tahun pemerintahan Partai Buruh yang berhaluan kiri-tengah pada Sabtu (14/10) lalu, ketika Partai Nasional konservatif yang didukung Luxon memenangkan cukup kursi untuk memerintah dalam koalisi dengan partai liberal ACT.

Pemimpin Partai Buruh Chris Hipkins, yang menggantikan Jacinda Ardern sebagai perdana menteri pada Januari lalu, mengakui kekalahan setelah partainya kehilangan hampir setengah jumlah kursi dari pemilu sebelumnya pada tahun 2020.

Luxon tampil di hadapan media pada Minggu dengan mengenakan jersey tim rugbi All Blacks setelah menonton kemenangan New Zealand atas Irlandia di Piala Dunia Rugbi di Prancis, yang dimulai pukul 8 pagi waktu setempat.

"Ini adalah awal yang baik ketika Anda memiliki pemerintahan (Partai) Nasional dan (timnas rugbi) All Blacks kembali menang," kata Luxon kepada wartawan.

Luxon, mantan eksekutif maskapai penerbangan berusia 53 tahun, yang memasuki dunia politik pada tahun 2019, bisa mengambil alih jabatan perdana menteri setelah hasil akhir pemilu diumumkan pada 3 November mendatang.

"Ini suatu keistimewaan yang luar biasa," jawab dia saat ditanya bagaimana rasanya menjadi perdana menteri berikutnya. "Saya terjun ke dunia politik dengan tujuan memberikan kontribusi kepada New Zealand. Itulah mengapa saya merasa sangat optimis dengan jalan kita ke depan," imbuh Luxon.

Janjikan Perubahan

Luxon kemudian mengatakan dia merencanakan pertemuan strategi pada Minggu menjelang perundingan koalisi. Dalam 100 hari pertama, Partai Nasional menjanjikan perubahan seperti larangan menggunakan ponsel di sekolah, pemberantasan kejahatan, dan penghapusan rencana kenaikan pajak bahan bakar.

Ketika New Zealand berada dalam krisis biaya hidup dan angka kejahatan yang meningkat, Luxon mengakui ada beberapa keputusan sulit yang harus dihadapi.

"Ketika Anda melakukan perubahan haluan, Anda harus mengungkapkan fakta brutal yang ada dalam kenyataan Anda, menyusun rencana dan membawa diri Anda ke tempat yang lebih baik," ucap mantan pengusaha tersebut.

Partai Nasional pun menyapu bersih dalam pemilu dengan sejumlah nama politisi besar menjadi korban dalam kekalahan Partai Buruh. AFP/I-1

Baca Juga: