TOKYO - Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengisyaratkan akan membubarkan majelis rendah dan mengadakan pemilihan umum pada waktu yang tepat. Hal itu diungkapkan PM Kishida saat berkomentar dalam sebuah sesi debat yang ditayangkanNHKpada Minggu (8/1).

Kabinet PM Kishida mendapat tingkat dukungan yang rendah menyusul serangkaian pengunduran diri menteri dan terungkapnya hubungan sejumlah anggota parlemen dengan kelompok agama yang dikenal umum sebagai Gereja Unifikasi.

"Masalah tersebut mengingatkan saya akan pentingnya kepercayaan dalam politik," ucap PM Kishida.

Perdana Menteri Jepang itu lalu mengungkapkan niatnya menangani berbagai isu terkait energi, pertahanan nasional, dan ekonomi. Ia juga menekankan pentingnya memperbaiki angka kelahiran yang rendah di Jepang.

Wacana pemilu diumumkan saat Jepang menjadi ketua G7 tahun ini dan akan mengepalai KTT di Hiroshima pada Mei. Pada Senin (9/1), PM Kishida akan bertolak untuk lawatan ke lima negara G7, yaitu Prancis, Italia, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat. Ia diperkirakan akan meyakinkan para pemimpin lain bahwa Jepang akan memainkan peran kunci untuk menghadapi tantangan seperti invasi Russia terhadap Ukraina. SB/NHK/I-1

Baca Juga: